Pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar Rilis Pernyataan Audio saat Dikabarkan Meninggal: Propaganda Palsu!

13 September 2021, 20:10 WIB
Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani rilis pernyataan audio soal kabarnya meninggal, /Ibraheem al Omari/Reuters

PR PANGANDARAN - Salah satu pendiri Taliban dan sekarang wakil perdana menteri Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar merilis sebuah pernyataan audio pada Senin, 13 September 2021.

Abdul Ghani Baradar mengatakan bahwa dia masih hidup dan sehat setelah berita ia dikabarkan meninggal menjadi viral di sosial media.

Abdul Ghani Baradar, yang pekan lalu disebut sebagai orang nomor dua Mullah Mohammed Hasssan Akhund, menyalahkan propaganda palsu atas rumor kematian dalam pesan audio yang diposting oleh Taliban.

Baca Juga: Cosmic Girls Ungkap Jadwal Tayang Teaser 'Let Me In', Single Spesial UNIVERSE

Media sosial telah menjadi hiruk-pikuk atas spekulasi terutama di India, dimana deras-desus beredar bahwa dia telah terluka parah dalam baku tembak antara faksi-faksi Taliban yang bersaing di Istana Presiden.

“Ada berita di media sosial tentang kematian saya,” kata Baradar dalam klip itu.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, ternyata kabar dari media itu sama sekali tidak benar dan langsung dibantah olehnya.

Baca Juga: Jawaban Natasha Wilona saat Disinggung Soal CLBK dengan Verrell Bramasta: Saya Cukup Bersyukur...

“Selama beberapa malam terakhir saya pergi jalan-jalan, dimana pun saya berada saat ini kami semua baik-baik saja. Semua saudara dan teman saya,” tambahnya.

“Media selalu mempublikasikan propaganda palsu. Karena itu, tolak saja semua kebohongan itu dan saya 100 persen menegaskan kepada Anda bahwa tidak ada masalah dan kami tidak punya masalah,” ujarnya.

Itu tidak mungkin untuk mengotentifikasi pesan, tetapi diposting di situs resmi Taliban, termasuk juru bicara kantor politik pemerintahan baru.

Baca Juga: Lirik Lagu Deja Vu - ATEEZ Dilengkapi Terjemahan Bahasa Indonesia

Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, juga dikabarkan telah meninggal selama beberapa tahun sebelum kelompok itu mengatakan dia hadir di Kandahar dua minggu setelah mereka mengambil alih kekuasaan.

Obrolan di Pakistan dan Afghanistan telah mengabarkan dia tertular Covid-19 atau terbunuh dalam pemboman.

Taliban dan Afghanistan memang sedang ramai dibicarakan di media sosial, karena dunia dibuat heboh dengan Taliban yang bisa mengambil alih Afghanistan serta mengusir tentara Amerika Serikat setelah melakukan intervensi selama 20 tahun.

Seperti diketahui, saat ini Taliban tengah membentuk peraturan-peraturan yang baru untuk diterapkan di Afghanistan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA

Tags

Terkini

Terpopuler