Efektivitas Vaksin Pertama Melemah, Inggris Berikan Vaksin Booster: Tingkatkan Imun dan Tahan Lama

21 September 2021, 11:10 WIB
Efektivitas Vaksin Pertama Melemah, Inggris Berikan Vaksin Booster: Tingkatkan Imun dan Tahan Lama /NDTV/

PR PANGANDARAN – Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan di berbagai negara, termasuk Inggris.

Covid-19 terus bermutasi serta menjadi kuat, sehingga menyebabkan efektivitas suntikan vaksin pertama dinilai mulai menurun.

Berkaitan dengan hal tersebut, Inggris sebagai salah satu negara yang memerangi Covid-19, melakukan terobosan lewat hadirnya vaksin booster untuk memperkuat efektivitas vaksinasi Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Mirror, Inggris tengah melakukan uji coba terkait vaksin booster.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Menginginkan Putus Pada Selasa, 21 September 2021

Uji coba suntikan vaksin booster ini dilakukan di Manchester, Inggris.

Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menawarkan kekebalan yang lebih tahan lama daripada vaksin saat ini.

Uji coba ini diketahui melibatkan peserta berusia 60 tahun ke atas.

Penciptanya berharap vaksin booster, GRT-R910  dapat meningkatkan respons kekebalan vaksin Covid-19 generasi pertama terhadap beragam varian Sars-Cov-2, yang menyebabkan Covid-19 .

Baca Juga: Tak Terduga, Hal yang Pertama Kali dilakukan Jin BTS Saat Mendarat di NYC

Salah seorang lansia yang mendapatkan uji coba GRT-R910 adalah pensiunan perawat NHS Helen Clarke, 64, dan suaminya Andrew, 63, dari Bolton, Greater Manchester.

"Saya dulu bekerja di NHS dan telah terlibat dalam penelitian sebagai perawat di masa lalu,” ujar Clarke.

"Kami kagum betapa cepatnya sebuah vaksin dibuat dan disetujui, dan itu tidak dapat terjadi tanpa sukarelawan," sambungnya.

Baca Juga: Simak Tips Dapatkan Pertumbuhan Rambut yang Sehat, Salah Satunya dengan Pijatan

Andrew pun mengatakan bahwa dirinya percaya dengan sains dan teknologi di balik vaksin ini, sehingga bersedia menjadi sukarelawan.

"Seseorang harus menjadi yang pertama dan kami yakin dengan sains dan teknologi di balik vaksin ini, dan yakin akan kebutuhannya,” katanya.

Ia pun menjelaskan bahwa kondisi dirinya yang sudah pensiun jauh lebih mudah daripada orang lain yang tidak punya pilihan, sehingga harus ke luar rumah.

“Karena kami berdua sudah pensiun, kami merasa melakukan lockdown cukup mudah, tetapi kami tahu itu tidak sama untuk semua orang.

"Kami merasa ini mungkin bagian kecil yang bisa kami mainkan dalam membantu membuat segalanya berubah," sambungnya.

Baca Juga: Anak-anak Usia 5-11 Tahun Boleh Divaksin Pfizer, Amankah?

Uji coba ini diharapkan dapat merekrut 20 sukarelawan lagi, dengan hasil yang diharapkan awal tahun depan.

Uji coba berlangsung di National Institute for Health Research Manchester Clinical Research Facility di Manchester Royal Infirmary, bagian dari Manchester University NHS Foundation Trust.

Profesor Andrew Ustianowski, dari Universitas Manchester, salah satu pemimpin klinis studi tersebut, mengatakan bahwa efektivitas vaksin pertama telah berkurang.

"Kita sekarang tahu bahwa respons kekebalan terhadap vaksin generasi pertama dapat berkurang, terutama pada orang tua,” katanya.

"Ditambah dengan prevalensi varian yang muncul, ada kebutuhan yang jelas untuk kewaspadaan berkelanjutan untuk mencegah Covid-19,” sambungnya.

Baca Juga: Intip Cara Dapatkan Rambut yang Sehat dengan Melakukan Perubahan Gaya Hidup

Ia pun berharap bahwa vaksin booster ini dapat membawa implikasi positif bagi daya tahan tubuh manusia.

"Kami pikir GRT-R910 sebagai vaksinasi booster akan menimbulkan respons imun yang kuat, tahan lama, dan luas, yang kemungkinan besar penting dalam menjaga perlindungan populasi lansia yang rentan ini, yang terutama berisiko dirawat di rumah sakit dan kematian," ujarnya.

Penelitian ini dilakukan melalui kerjasama antara perusahaan farmasi AS Gritstone, The University of Manchester dan Manchester University NHS Foundation Trust.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler