Baru Sadar dari Koma, Cerita Haru Pasien Covid-19 Lamar Sang Kekasih Melalui 'Video Call'

20 Mei 2020, 04:05 WIB
BERHASIL lalui masa kritis seorang pasien Covid-19 lamar sang kekasih melalui sambungan video call di rs //* Mirror

PIKIRAN RAKYAT - Seorang pasien virus corona yang tengah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit London, meminta kepada perawat untuk menelpon pasangannya.

Ia baru saja berhasil melewati masa-masa kritisnya. Bahkan di hari yang sama, ventilator atau alat bantu napas yang selama ini ia kenakan, baru dibuka usai keadaannya menunjukan kemajuan.

Dilaporkan Mirror, pasien laki-laki ini membuat para perawat terkejut dengan permintaanya, ketika ia baru saja tersadar dari koma, ia mengungkapkan rencanannya.

Baca Juga: Aksi Nekat Seorang Wanita Kirim 1.000 Kg Bawang Merah ke Apartemen agar Mantan Menangis

Lelaki yang enggan disebutkan namanya itu, meminta para perawat menyiapkan sebuah tablet atau ponsel untuk membuka panggilan dengan kekasihnya.

Tak disangka, ternyata lelaki tersebut melamar sang pacar usai melewati masa kritis akibat virus corona, dengan tersedu-sedu sang pacar menerima lamaran tersebut.

Setelah panggilan video tersebut, kemudian para perawat kembali memasang ventilator, sebab lelaki tadi merasakan nyeri dibagian pernapasan.

Baca Juga: Anggota MUI Kritik Pemerintah, Masjid Ditutup sedangkan Mal Dibiarkan Buka, Mahfud MD Beri Alasan

Sementara itu, pihak rumah sakit memang telah berinisiatif menyediakan sebuah tablet atau ponsel untuk pasien berhubungan dengan keluarga.

Program yang diberi nama Life Lines ini diprakarsai Profesor Louise Rose dari Kings College London, Dr Joel Meyer dari Guy dan St Thomas 'dan CEO Aetonix Michel Paquet.

Kini, mereka menyediakan 1046 tablet di 159 tempat perawatan intensif, berkat dukungan dari mereka, membantu pasien terhubung dengan keluarga.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Indonesia Naik 498 Orang dalam Sehari, Warga Malah Sibuk Berbelanja di Mal CBD

Sejak pertama kali dijalankan, program ini telah menciptakan 15.000 panggilan video di seluruh negeri.

Profesor Rose, yang mendukung program tersebut mengungkap, bahwa cara ini dijalankan usai mendengar kabar pasien Italia melewati masa-masa sekarat tanpa dukungan keluarga baik secara langsung maupun tidak.

Kini, dari program tersebut, Rose mengungkap banyak pasien yang berbunga dan bahagia, karena mereka dapat mengungkapkan apapun kepada orang terkasih.

Baca Juga: Bakal Dekati Bumi Jelang Lebaran, NASA Lacak Asteroid Besar yang Musnahkan Zaman Dinosaurus

“Kami sudah memiliki lamaran pernikahan, seorang lelaki yang baru saja berbicara setelah membuka ventilator, ia ingin melamar kekasihnya, jadi kami memfasilitasi itu. Dan dia menjawab ya! Adegan seperti itu benar-benar mencerahkan hari-hari kita," tambahnya.

Menurut Rose, momen ini justru akan meningkatkan tingkat kesembuah pasien virus corona, sebab mereka akan merasa punya harapan hidup.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler