Eksekusi Keji Seorang Pemuda Palestina yang Cacat, Polisi Israel Mengaku Ternyata Salah Sangka

31 Mei 2020, 09:01 WIB
Tentara Israel.* /ANADOLU AGENCY/

PIKIRAN RAKYAT - Polisi Israel kembali membuat geram masyarakat dunia, terutama pemerintah dan rakyat Palestina.

Hal ini lantaran seorang polisi di Yerussalem Timur menembak mati warga Palestina yang belakangan diketahui memiliki gangguan mental.

Aksi pembunuhan keji itu diduga karena warga Palestina kedapatan membawa senjata.

Baca Juga: Serang Petugas Kesehatan, Gerombolan Monyet Kunyah dan Bawa Kabur Sampel Darah Pasien Covid-19

Insiden itu terjadi di lorong-lorong Kota Tua dekat Lion's Gate, titik akses utama yang digunakan warga Palestina untuk berpergian ke luar.

Berdasarkan pernyataan satuan polisi yang sedang berpatroli di sana, mereka melihat warga dengan benda mencurigakan yang terlihat seperti pistol.

Kemudian, para petugas mengejar warga yang dicuriagi membawa pistol, sembari terus menembakinnya tiada henti.

Baca Juga: Catat! Larangan Arus Mudik dan Balik Warga Indonesia Diperpanjang hingga 7 Juni 2020

Namun, setelah korban meninggal dunia, pistol tidak ditemukan di lokasi kejadian ataupun di tubuh korban yang difabel itu.

"Kami memintanya untuk berhenti dan mulai mengejarnya. Selama pengejaran petugas juga menembaki tersangka, namun tidak ditemukan senjata di lokasi kejadian," ujar Polisi Israel seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs AFP.

Pengusung Presiden Palestina Mahmud Abbas, Partai Fatah mengecam aksi pembunuhan itu sebagai 'Kejahatan Perang'.

Baca Juga: Waspada, Nyaris Semua Kecamatan di Bandung Zona Hitam, Petugas Fokus Edukasi Kerumunan Warga

Mereka mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bertanggung jawab penuh atas "Eksekusi seorang pemuda yang cacat".

Kepemimpinan Palestina menuntut agar siapa pun yang membunuh pria itu dibawa ke Pengadilan Pidana Internasional.

Kantor berita resmi Palestina, Wafa mengidentifikasi lelaki yang tewas itu sebagai Iyad Khairi Hallak, seorang warga di lingkungan Wadi Joz Yerusalem Timur dengan kebutuhan khusus.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler