Lockdown Tak Cukup Tangkal Gelombang Dua Covid-19, Peneliti: Gunakan Masker Wajah Secara Luas

10 Juni 2020, 15:33 WIB
PENGGUNAAN masker kain yang resmi telah dianjurkan oleh WHO //pexels/Gustavo Fring

PR PANGANDARAN - Penggunaan masker wajah serentak di seluruh populasi secara luas dapat mencegah transmisi gelombangan kedua Covid-19.

Hal ini diungkap ilmuwan Inggris dalam sebuah studi yang diterbitkan pada Rabu, 10 Juni 2020.

Kendati demikian para ahli mengimbau, penggunaan masker saja tidak akan cukup, maka kombinasi dengan penguncian wilayah atau lockdown akan lebih efektif.

Baca Juga: Kronologi Misteri Hilangnya Syifa Aafiyah, Pamit ke ATM hingga Pergi Bawa Motor Honda Scoopy

Penelitian ini dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Cambrige Greenwich di Inggris.

Mereka menunjukan bahwa penguncian saja tidak akan cukup menggentikan kebangkitan Covid-19 yang baru atau gelombang kedua virus corona.

Apabila dikombinasikan dengan penggunan masker buatan sendiri, secara dramatis dapat mengurangi tingkat penularan di tempat umum.

Baca Juga: Gegara Pemudik Bandel dari Jakarta Berkeliaran dan Tulari 3 Orang, Satu Kampung Dikarantina

"Analisis kami mendukung adopsi masker yang segera dan universal oleh publik," kata Richard Stutt, yang ikut memimpin penelitian di Cambridge.

Dilaporkan Reuters, Richard mengatakan temuan menunjukkan bahwa jika penggunaan masker secara luas dikombinasikan dengan jarak sosial dan beberapa tindakan penguncian, ini bisa menjadi 'cara yang dapat diterima untuk mengelola pandemi.

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Studi Baru Tunjukkan Penggunaan Masker secara Luas Dapat Mencegah Gelombang Kedua Covid-19

Bahkan, ketika membuka kegiatan ekonomi jauh sebelum vaksin ditemukan, masyarakat akan lebih tenang.

Baca Juga: Dunia Ramai-ramai Laporkan Lonjakan Kasus Covid-19, WHO: Pandemi Masih Jauh dari Selesai

Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah "Proceedings of the Royal Society A".

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperbarui pedomannya pada Jumat untuk merekomendasikan bahwa pemerintah meminta semua orang untuk memakai masker wajah di tempat umum.

Dalam studi ini, para peneliti mengaitkan dinamika penyebaran antara orang-orang dengan model tingkat populasi untuk menilai efek pada tingkat reproduksi penyakit, atau nilai R, dari berbagai skenario adopsi masker yang dikombinasikan dengan periode penguncian.

Baca Juga: Lemas, Pegal hingga Tak Bisa Beranjak dari Kasur, Gejala Penyakit Baru yang Dirasakan Warga Tasik

Nilai R mengukur jumlah rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi penyakit.

Nilai R di atas 1 dapat menyebabkan pertumbuhan eksponensial.

Studi ini menemukan bahwa jika orang memakai masker setiap kali mereka berada di depan umum, itu dua kali lebih efektif dalam mengurangi nilai R daripada jika masker hanya dipakai setelah gejala muncul.***(Nur Annisa)

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler