Bak Superhero Ant-Man, Semut Diberi 'Mandat' Jadi Petugas Kebersihan di New York

6 Juli 2020, 09:10 WIB
Ilustrasi semut membawa makanan /Jurnal Presisi/(Pixabay)

PR PANGANDARAN - Bak superhero Ant-Man, semut di New York diberi 'mandat' untuk membersihkan sampah jalanan.

Sebagaimana diketahui, selain sampah plastik, sampah makanan juga termasuk rentetan masalah darurat yang dialami pemerintah New York.

Sementara itu, menurut data dari Economist Intelligence Unit di tahun 2016, Indonesia adalah negara dengan penghasil sampah makanan terbesar ke dua di dunia.

Baca Juga: Percaya Diri, Kementan Rilis Kalung Antivirus Eucalyptus, Kritik Sherina: Covid-19 Itu Bukan Nyamuk

Hasil riset menunjukkan setiap orang di Indonesia bisa menghasilkan sampah makanan sampai 300 kg tiap tahunnya.

Sedangkan jika ditotal, setiap tahunnya ada 13 juta ton sampah makanan yang dihasilkan Indonesia.

Namun, di sisi lain, masih banyak warga Indonesia yang masih kesusahan mencari makan setiap harinya.

Baca Juga: Jatim Waspada Gempa Bumi, BMKG Sebut Warga Harus Penuh Kesiapsiagaan

Selain itu, secara global, menurut data Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO, setiap tahun, sepertiga dari makanan yang diproduksi di dunia ini terbuang percuma.

Jika tidak bisa menyelamatkan setidaknya seperempat dari yang terbuang itu, maka lebih baik memberi makan 900 juta orang yang kelaparan di dunia ini.

Fakta inilah yang menginspirasi Nicole Klaski, seorang pengusaha di Jerman untuk membuka The Good Food, sebuah supermarket yang hanya menjual makanan dan bahan pangan sisa atau buangan yang masih sangat layak dikonsumsi.

Baca Juga: Menyesal 7 Satelit Hilang di Luar Angkasa, Roket 'Rocket Lab' Akui Telah Gagal Capai Orbit Bumi

Artikel ini pernah tayang di Semarangku.pikiran-rakyat.com dengan judul Semut dan Serangga Jadi Petugas Kebersihan di New York

Selain ingin memberikan social awareness ke masyarakat sekitar tentang pola hidup zero waste, Klaski juga ingin mengkampanyekan hidup sederhana.

Itulah kenapa, semua makanan yang dijual di The Good Food tidak ada label harganya. Konsumen sendirilah yang menentukan berapa harga makanan yang ingin mereka beli.

Baca Juga: Menyesal 7 Satelit Hilang di Luar Angkasa, Roket 'Rocket Lab' Akui Telah Gagal Capai Orbit Bumi

Lain di Jerman, lain juga di Amerika. Untuk membantu mengurangi sampah sisa makanan, dinas pengelola taman kota di New York sengaja mengembangkan semut peluru dan serangga jenis tertentu.

Cara ini dilakukan atas rekomendasi dari para peneliti di North Carolina University.

Dan hasilnya, serangga di wilayah Broadway dan Central Park melahap sekitar 60.000 sisa hot dog yang dibuang. Ini sama saja setara dengan 950 kilogram limbah makanan per tahunnya.

Baca Juga: Jiplak Jet Tempur Rusia, Tiongkok Ramai 'Dibully' Pengamat: Luar Serupa Tapi Dalam Berbeda

Dampak positif lainnya adalah populasi tikus yang berkeliaran di taman jadi berkurang karena sampah makanan sudah dihabiskan semut dan serangga tadi. Hebat ya si Semut.***(Yolly/Semarangku.PR.com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Semarangku (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler