Gegara Ini Kreator Video 'Mukbang' Diberi Peringatan Memalukan oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping

21 Agustus 2020, 11:30 WIB
Mukbang //*BBC/

PR PANGANDARAN - Presiden Tiongkok Xi Jinping, baru-baru ini mengajak dan mengkampanyekan agar semua orang 'memerangi pemborosan makanan'

Hal itu lantaran kekurangan pangan menjadi kekhawatiran yang semakin besar bagi Tiongkok, akibat perang dagang yang berkelanjutan dengan Amerika Serikat dan banjir massal yang melanda perkebunan bulan lalu.

Kampanye 'Piring Bersih' diluncurkan setelah Xi menyoroti bahwa Covid-19 telah "membunyikan alarm" akan masalah pemborosan makanan.

Baca Juga: Borong 40 Juta Vaksin Covid-19, Ternyata Ini Alasan Erick Thohir dan Retno Terbang ke Tiongkok

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari BBC Tiongkok, ia mengimbuhkan bahwa Tiongkok harus "mempertahankan rasa krisis tentang keamanan pangan". Dan media pemerintah pun segera beraksi.

Media Tiongkok CCTV membuat laporan kritis tentang 'mukbangers', mereka yang melahap bergunung-gunung makanan dalam siaran langsung.

Dan, tak lama kemudian, perusahaan media sosial mulai bertindak.

Baca Juga: PSK Nyamar Jadi PL Karaoke Tenyata Pasang Tarif Fantastis, Keponakan Prabowo Bertanya soal Pelanggan

Siapapun yang menelusuri dunia maya dengan istilah seperti "acara makan" atau "siaran langsung makan" kini mendapat peringatan.

Para pengguna di aplikasi populer Kuaishou diperingatkan untuk "menghemat makanan; makan dengan benar" dan di Douyin, aplikasi mirip TikTok, muncul peringatan yang menyatakan: "Hargai makanan, jangan membuang-buang, makan dengan benar hiduplah dengan sehat."

Sementara itu, bintang mukbang Mini tampil dalam video promosi media pemerintah Guangming Daily, meminta masyarakat agar tidak menyia-nyiakan makanan.

Baca Juga: Libur Panjang Pantai Pangandaran Diserbu Wisatawan, Bupati Jeje Justru Deg-degan Gara-gara Ini

Dalam salah satu iklannya, ia berkata: "Hidangan yang dihangatkan juga bisa sangat enak."

Namun tampaknya tidak satu pun dari peringatan ini yang muncul di aplikasi China yang beroperasi di luar negeri, seperti TikTok.

Analis media BBC China, Kerry Allen, mengatakan: "Platform media sosial di China telah lama gelisah karena konten di platform mereka dianggap bertentangan dengan hal yang dianggap negara sebagai perilaku yang baik dan bermoral.

Baca Juga: Libur Panjang Pantai Pangandaran Diserbu Wisatawan, Bupati Jeje Justru Deg-degan Gara-gara Ini

"Livestreaming dan vlogging (video blogging) telah menjadi semakin populer.

"Akan tetapi karena negara sangat gagap dengan kebebasan baru yang ditawarkan media ini, banyak vlogger kesulitan untuk menemukan relungnya, berkat aturan ketat tentang livestreaming di luar ruangan atau tampil menggoda", kata Allen.

"Jadi, para pemengaruh akhirnya hanya melakukan karaoke atau makan."

Baca Juga: Gagal Nikah dengan Denny Sumargo, Dita Soedardjo Lelang Kebaya Pertunanganya Gegara Prinsip Ini

Tapi sekarang beberapa bintang mukbang paling sukses di Tiongkok, "para raja gemuk" yang makan sebanyak mungkin di depan kamera, videonya diburamkan di platform Tiongkok, untuk mengecilkan minat pemirsa.

"Para pengguna sudah mulai menghapus video makan mereka secara manual," kata Allen.

Namun meskipun demikian, mereka tetap berisiko dipermalukan karena video mereka sebelumnya bisa saja disimpan oleh orang lain.

Baca Juga: Zara Diserang Netizen Secara Membabi Buta, sang Kakak: Kesalahan Adek Gue Gak Membenarkan Sikap Lo

"Beberapa warganet di media sosial telah mengambil kesempatan untuk meledek dan mempermalukan mereka yang pernah menjadi bagian dari ceruk yang dicap sebagai 'boros' dan 'vulgar' hanya dalam semalam," kata sang analis.***

 

 

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler