Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, Hasil Pilpres AS 2020 Diprediksi Keluar Lebih Lambat, Ini Penyebabnya

7 November 2020, 08:50 WIB
Tangkapan Layar Peta Perolehan Suara Pilpres AS 2020 /Handri/Jurnal Soreang

PR PANGANDARAN - Perlu waktu berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk mengetahui hasil pemilihan presiden Amerika Serikat kali ini.

Hal ini mengikuti apa yang sedang dihadapi saat proses penghitungan suara.

Normalnya, sebagian besar hasil pemilihan akan sangat jelas walaupun tidak dikonfirmasi secara resmi pada penghujung malam.

Baca Juga: BTS Kokoh di Puncak Selama 30 Bulan, Simak Peringkat Reputasi Brand Boy Grup Bulan November 2020

Biasanya, outlet media besar di Amerika akan “memanggil” setiap negara bagian untuk salah satu kandidatnya.

Meski tidak didasarkan pada penghitungan suara akhir, proyeksi itu hampir selalu akurat.

Namun, waktu untuk mengetahui hasil pemilihan presiden Amerika serikat ini memerlukan waktu berhari-hari berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan tergantung apa yang terjadi.

Baca Juga: Minta Prioritaskan Nakes di Zona Merah, Mulyanto Berharap Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tak Molor

Alasan mengapa hal itu tidak terjadi kali ini,salah satunya karena pandemi covid-19 sehingga sejumlah besar pemilih sekitar 68% dari total keseluruhan memberikan suara mereka lebih awal termasuk melalui pos.

Penghitungan suara melalui pos ini lebih lambat karena tanda tangan pemilih serta saksi dan alamatnya harus diperiksa.

Sementara itu, surat suara harus dihaluskan terlebih dahulu baru dimasukkan ke mesin hitung.

Baca Juga: Semakin Dekat Kuasai Gedung Putih, Biden Salip Trump hingga Unggul di Georgia dan Pennsylvania

Beberapa negara bagian seperti Nevada, Georgia, Alaska, North Carolina dan Pennsylvania proses verifikasinya jauh sebelum hari pemilihan yang itu berarti penghitungannya dapat dilakukan segera setelah pemungutan suara ditutup namun ada juga yang tidak mengizinkannya.

Badan legislatif negara bagian yang dipimpin oleh Republik menolak permintaan mendesak dari pejabat pemilihan lokal untuk mengesahkan undang-undang baru dalam rangka memberikan waktu tambahan untuk proses penghitungan surat suara.

Sementara itu dengan adanya penolakan atas pemberian waktu tambahan, negara bagian Pennsylvania ini tidak dapat menyumbangkan surat suara dengan tepat waktu.

Baca Juga: Video Mesra Bareng Vokalis Bagindas di Belakang Chef Juna Viral, Citra Anindya: Mental Aku Dihajar

Padahal, jumlah surat suara yang disumbangkan oleh Pennsylvania di kota-kota besar seperti Pittsburgh dan Philadelphia ini bertambah yakni dari 6 ribu menjadi 350 ribu surat suara di tahun ini.

Kira-kira setengah dari semua negara bagian akan menerima surat suaranya melalui pos yang tiba setelah hari pemilihan Presiden AS selama mereka memiliki cap pada posnya paling lambat pada Selasa, 3 November 2020.

Pengiriman pos yang tertunda mengakibatkan beberapa suara tidak dapat diproses sampai beberapa hari kemudian sehingga hasil pemilihan Pennsylvania diperkirakan tidak akan selesai hingga batas akhir di hari Jumat.

Baca Juga: Kota Medan Jadi Wilayah Prioritas, PKS Bekerja Ekstra Kalahkan Menantu Jokowi dalam Pilkada 2020

Sementara itu, lantaran adanya pandemi coronavirus, hal ini mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan surat suara agar dikirim melalui pos sehingga hal inilah yang juga memperlambat perhitungan suara melebihi yang sudah ditentukan.

Atas dasar inilah Trump dan kampanyenya minggu ini menggugat untuk menghentikan perhitungan suara di Pennsylvania dan Georgia (yang belum dipanggil oleh Associated Press) dan Michigan.

Para hakim di Georgia dan Michigan akhirnya dengan cepat menolak tuntutan hukum kampanye tersebut pada hari Kamis, 5 November 2020.

Kampanye Trump juga meminta penghitungan ulang di Wisconsin, yang diminta AP untuk Biden.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler