Produk dari 20 Negara Terindikasi Covid-19, Tiongkok Perketat Produk Impor, Mitra Dagang Frustrasi

18 November 2020, 16:35 WIB
Ilustrasi bendera Tiongkok. /Pixabay/Chickenonline./

PR PANGANDARAN – Negara-negara penghasil makanan besar semakin frustrasi dengan pengawasan Tiongkok terhadap produk impor dan menyerukannya untuk menghentikan pengujian agresif untuk virus korona.

Menutut beberapa orang sama hal ini sama dengan pembatasan perdagangan.

Tiongkok mengatakan telah menemukan virus pada kemasan produk dari 20 negara termasuk daging babi Jerman, daging sapi Brasil, dan ikan India. Tetapi pejabat asing mengatakan kurangnya bukti yang dihasilkan oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Perang Dunia III Diprediksi Akan Pecah! Berikut Daftar Negara Pemicu yang Awali Ketegangan Sengit

Hal ini berarti merusak perdagangan dan merusak reputasi makanan impor tanpa alasan.

Dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada 5-6 November, Kanada menyebut pengujian Tiongkok terhadap makanan impor dan penolakan produk yang memiliki tes asam nukleat positif sebagai pembatasan perdagangan yang tidak dapat dibenarkan.

Didukung oleh Australia, Brasil, Meksiko, Inggris dan Amerika Serikat, Kanada berpendapat bahwa Tiongkok tidak memberikan pembenaran ilmiah untuk tindakan tersebut.

Baca Juga: Miliki 6 Anak yang Lucu, Angelina Jolie dan Brad Pitt Tetap Bayar Hakim Ratusan Juta untuk Bercerai

Tiongkok hanya mengintensifkan pemeriksaan makanan impor sejak saat itu.

Minggu ini, Global Times, sebuah tabloid yang didukung oleh Partai Komunis yang berkuasa, menyarankan bahwa kehadiran virus corona baru pada makanan impor meningkatkan kemungkinan bahwa virus tersebut, yang diyakini secara luas berasal dari kota Wuhan di Tiongkok tengah akhir tahun lalu, mungkin berasal dari luar negeri.

Tiongkok mulai menguji impor makanan dingin dan beku untuk virus pada Juni. Setelah sekelompok infeksi di antara pekerja di pasar grosir makanan di ibu kota.

Baca Juga: Usai 14 Orang Tentara Tewas Gegara ISIS, Kini Iklim Pilpres di Burkina Faso Penuh Gejolak Ketegangan

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan baik makanan maupun kemasan tidak diketahui rute penularannya.

Tetapi Tiongkok mengatakan ada risiko virus masuk kembali ke negara itu pada produk makanan.

Penolakan itu terjadi setelah otoritas kesehatan semakin meneliti impor, yang dikeluhkan oleh mitra dagang karena tidak mematuhi norma-norma global.

Baca Juga: Hanya Sebar 30 Undangan, Terbongkar 'Dalang' di Balik Kerumunan Massa Pernikahan Putri Habib Rizieq

"Setiap kali otoritas kesehatan melakukan tes, dan menemukan sesuatu, mereka harus membagikan hasilnya," kata seorang diplomat yang berbasis di Beijing yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan media.

“Kami belum menerima satu pun analisis lab,” katanya.

“Semua orang bertanya apakah itu benar? Apakah mereka benar-benar menemukan sesuatu? Semua orang terkejut karena tidak ada bukti yang diberikan, ” lanjutnya.

Baca Juga: Hanya Sebar 30 Undangan, Terbongkar 'Dalang' di Balik Kerumunan Massa Pernikahan Putri Habib Rizieq

Pada hari Senin, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern juga mempertanyakan temuan Tiongkok, setelah kota Jinan mengatakan telah mendeteksi virus corona pada daging beku Selandia Baru.

Ardern mengatakan dia yakin tidak ada produk daging yang diekspor dari negaranya dengan virus Corona.

Pada Agustus, pejabat Brasil melakukan perjalanan ke kota Shenzhen setelah menemukan jejak virus corona di sayap ayam dari negara mereka.

Baca Juga: Curhat Soal KTP yang Mengelupas, Foto Ariel Tatum Justru Viral: Kalau Artis Kayaknya Bisa Diulang

Pihak berwenang tidak dapat memberikan informasi apakah mereka telah menemukan virus aktif atau tidak, kata kementerian pertanian Brasil.

Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka meminta China secara bilateral ketika mereka membatasi perdagangan dengan cara yang tidak dapat dibenarkan.

"Pembatasan COVID-19 terbaru di China pada produk makanan impor tidak didasarkan pada sains dan mengancam akan mengganggu perdagangan," kata Departemen Pertanian AS.

Baca Juga: Daniel Mananta Pilih Pamit dari Indonesian Idol dan Digantikan Boy William, Maia: Kenapa Pilih Dia?

Dalam tanggapannya di WTO, Tiongkok mengatakan tindakannya melindungi kehidupan orang semaksimal mungkin.

Gudrun Gallhoff, menteri konselor kesehatan dan keamanan pangan di delegasi Uni Eropa untuk Tiongkok, mengatakan eksportir membutuhkan lebih banyak informasi tentang metode dan hasil pengujian Tiongkok.

“Jika Anda memiliki mitra dagang, Anda harus memperlakukan mereka dengan adil dan memberi mereka kesempatan untuk terlibat,” katanya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler