Bocah Berusia 10 Tahun Dipaksa ISIS Ancam Donald Trump: Pesan Saya untuk 'Boneka' Orang Yahudi...

- 24 November 2020, 07:00 WIB
Kelompok ISIS
Kelompok ISIS /insidearabia/

PR PANGANDARAN – Donald Trump saat ini sedang dihadapkan pada hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang memproyeksikan dirinya akan kalah.

Bersamaan dengan itu, dirinya mengumpulkan banyak bukti yang menunjukkan kecurangan hingga memenangkan Joe Biden.

Terlepas dari semua itu, beberapa tahun yang lalu dirinya pernah diancam oleh seorang anak laki-laki berusia 10 tahun membuat sebuah video atas suruhan kelompok bersenjata ISIS.

Baca Juga: Millen Cyrus Gantian Pakai Sabu di Kamar Mandi Bareng 2 Teman, Polisi Sebut Pria 'JF' Hanya Menunggu

Anak laki-laki tersebut bernama Yusuf dan rekaman tersebut diklaim diambil di ibu kota de-facto Raqqa.

“Pesan saya untuk Trump, boneka orang Yahudi,” ucap Yusuf sambil menatap kamera yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent.

“Allah telah menjanjikan kemenangan ini dan dia telah menjanjikan kekalahan. Pertempuran ini tidak akan berakhir di Raqqa atau Mosul, itu akan berakhir di negerimu. Demi hukum Allah kita akan mendapatkan kemenangan, jadi bersiaplah untuk pertempuran yang baru saja dimulai,” lanjutnya.

Baca Juga: Tiba-tiba Muncul, Suga BTS Kejutkan ARMY dan Member Lain di Siaran V Live: Jangan Sedih, Aku Tidak..

Berdasarkan naskah yang dia baca, Yusuf mengatakan dia pergi ke sana dari AS dua tahun yang lalu bersama ibunya dan mengklaim ayahnya adalah seorang tentara AS yang pernah bertugas di Irak.

Dia menyebut negara asalnya sebagai negara non-beriman dan mengklaim ISIS telah ‘menetapkan aturan Allah’.

Video propaganda berdurasi tujuh menit itu menunjukkan Yusuf yang sedang membaca Alquran, berkeliaran di antara puing-puing masjid dan bermain dengan ‘sahabatnya’ bernama Abdullah yang disebutkan sebagai anak kecil Yazidi yang diculik oleh ISIS selama genosida di Sinjar.

Baca Juga: Jadi Perdebatan Netizen Antara Sel Pria atau Wanita, Polisi: Millen Cyrus Bakal Ditempatkan di Sini

Berdasarkan laporan Unicef mereka termasuk di antara ribuan anak yang terperangkap di Raqqa saat terjadi pengeboman oleh koalisi pimpinan AS.

Menurut Yusuf, ISIS setiap malam selalu menunjukkan gambar berdarah yang diklaim sebagai pembantaian pada saat pengeboman koalisi tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x