Kebijakan Kontroversial Tiongkok Sejak 1978 Dilonggarkan, Ternyata Gegara Banyak Warga Usia 60 Tahun

- 23 November 2020, 14:53 WIB
Ilustrasi lansia: Berikut 4 tips terhindar dari virus corona untuk Lansia.
Ilustrasi lansia: Berikut 4 tips terhindar dari virus corona untuk Lansia. /PEXELS/Andrea Piacquadio

PR PANGANDARAN - Media pemerintah pada Senin 23 November 2020 melaporkan, Tiongkok berencana memasukkan langkah-langkah baru untuk mendorong lebih banyak kelahiran dan mengatasi populasi yang menua dengan cepat sebagai bagian dari rencana lima tahun baru 2021-2025.

Tiongkok akan menawarkan dukungan keuangan dan kebijakan yang ekstensif untuk mendorong pasangan memiliki lebih banyak anak, kata para ahli resmi Tiongkok Daily.

“Kebijakan penduduk yang lebih inklusif akan diperkenalkan untuk meningkatkan kesuburan, kualitas tenaga kerja dan struktur penduduk,” kata Yuan Xin, wakil presiden Asosiasi Penduduk Tiongkok yang dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Jungkook BTS Ternyata Simpan Pesan Rahasia di Setiap Adegan MV 'Life Goes On', Intip Cuplikanya

Tiongkok memperkenalkan ‘kebijakan satu anak’ yang kontroversial pada tahun 1978, dengan mengatakan upaya untuk mengurangi kemiskinan dan mengembangkan ekonomi sedang dirusak oleh pertumbuhan penduduk yang cepat, terutama di pedesaan.

Tetapi negara terpadat di dunia memutuskan pada tahun 2016 untuk melonggarkan pembatasan dan mengizinkan pasangan untuk memiliki anak kedua dalam upaya untuk mengatasi peningkatan pesat pada orang tua serta angkatan kerja yang semakin berkurang. Beberapa ahli mengatakan sekarang harus membuang semua batasan sepenuhnya.

Jumlah penduduk berusia 60 tahun atau lebih mencapai 254 juta pada akhir tahun lalu, terhitung 18,1% dari populasi. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta pada tahun 2025 dan 400 juta pada tahun 2035, memberikan tekanan besar pada kesehatan negara dan sistem perawatan sosial, kata para ahli demografi.

Baca Juga: Satu Guru Positif Covid-19 dan Tren Kasus Meningkat, Banyumas Hentikan Uji Coba Belajar Tatap Muka

Para ahli demografi juga memperkirakan bahwa dengan tren saat ini, jumlah penduduk usia kerja dapat menurun hingga 200 juta pada tahun 2050.

Terlepas dari pelonggaran kebijakan satu anak pada 2016, jumlah kelahiran hidup per 1.000 orang turun ke rekor terendah 10,48 tahun lalu, turun dari 10,94 pada 2018.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x