Network
PR PANGANDARAN – Presiden terpilih Joe Biden tak lama lagi akan dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada Januari 2021.
Sejak kampanyenya dia selalu mengatakan akan berlaku adil pada semua warga AS baik muslim maupun non-muslim.
Serta berjanji akan mencabut larangan bagi muslim untuk datang ke AS yang diberlakukan oleh Donald Trump.
Baca Juga: Dibandingkan Tahun 2019, Ini Beberapa Perbedaan dalam Seleksi PPPK 2021
Dukungannya untuk muslim tersebut dibuktikan saat dirinya berdebat dengan Trump mengenai masalah pembayaran pajak presiden AS saat ini.
“Jutaan dolar dan anda akan melihatnya,” ucap Trump saat ditanya berapa banyak dia membayar pajak yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent.
Pengucapan kalimat ‘Insya Allah’ oleh Biden saat membalas ucapan Trump tersebut.
Baca Juga: 5 Teori Konspirasi Seram soal Kematian Putri Diana, Dibunuh karena Hamil hingga Tim Medis Disabotase
“Kapan? Insya Allah?” ujarnya.
‘Insya Allah’ biasa digunakan oleh umat Islam sedangkan pria berusia 77 tahun itu merupakan umat Katolik.
Hal ini tak ayal membuat heboh apakah benar Biden mengucapkan ‘Insya Allah’ atau tidak. Akan tetapi, Biden kemudian mengkonfirmasi secara langsung jika dia memang mengatakan ‘Insya Allah’ untuk menanggapi Trump.
Reaksi beragam ditunjukkan atas tindakan Biden tersebut, ada yang menyayangkan karena seorang politikus menggunakan bahasa umat Islam dalam kegiatan politiknya, sementara yang lainnya mengkritik karena dianggap menghina dan tidak menghormati muslim.
Baca Juga: Kerap Ditutupi, Deddy Corbuzier Malah Keceplosan Ungkap Alasan Cerai dengan Kalina Oktarani, Emosi?
Namun, tak sedikit juga yang memberikan pujian salah satunya, Sahid Hamid, seorang penulis di The Atlantic menanggapi ucapan yang dilontarkan Biden.
“Jika orang tua saya memberi tahu saya ketika saya tumbuh besar bahwa seorang calon presiden mengucapkan kata-kata ‘insya Allah’ dalam debat yang disiarkan televisi secara nasional, saya akan menganggap mereka gila. Tapi semuanya terjadi pada tahun 2020,” ucapnya.
Bas, seorang rapper di Queens, New York yang berkebangsaan Prancis dan mempunyai darah Sudan juga memuji Biden.
Baca Juga: 598 Pasang Sepatu Digunakan untuk Lawan Kekerasan Seksual di Depan Gedung DPR, Apa Artinya?
“Apakah Biden baru saja mengatakan ‘inshallah’? Hanya itu yang perlu saya dengar !!” ujarnya.
Meskipun populasi Muslim AS relatif kecil tapi mereka merupakan populasi besar di negara bagian seperti Michigan, Ohio, dan Florida.
Selama musim panas, Biden mengadakan pertemuan virtual dengan lebih dari 3.000 pemimpin Muslim melalui kelompok advokasi Emgage Action.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Pemenang AAA 2020, dari BTS Sabet Penghargaan Terbaik hingga TWICE Terpopuler
Dalam pertemuan itu, dia berharap sekolah umum dapat berbuat lebih banyak untuk mendidik siswa mengenai keyakinan Islam.***
Artikel Rekomendasi