1000 Peneliti Tiongkok 'Kabur' dari Amerika, Pejabat AS Bongkar 'Mereka Sengaja Targetkan Joe Biden'

- 4 Desember 2020, 09:10 WIB
Joe Biden disebut sedang ditargetkan atas kaburnya 1000 peneliti dari Amerika Serikat,
Joe Biden disebut sedang ditargetkan atas kaburnya 1000 peneliti dari Amerika Serikat, /Instagram_JoeBiden

PR PANGANDARAN - Di tengah tindakan keras Amerika Serikat terhadap dugaan pencurian teknologi yang diungkap pejabat keamanan AS, setidaknya lebih dari 1000 peneliti Tiongkok tinggalkan Amerika.

Pernyataan itu diungkap pada Rabu, 2 November 2020. Di mana ia mengatakan bahwa Agen Tiongkok telah menargetkan pemerintah Biden yang akan datang.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, John Demers, Kepala Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman, mengatakan pada diskusi yang diselenggarkan oleh lembaga pemikir Aspen Institute.

Baca Juga: Catat Waktunya! Adik dan Ponakan Prabowo Gelar Konferensi Pers Gandeng Hotman Paris, Ada Apa?

Para peneliti meninggalkan negara itu sementara departemen tersebut meluncurkan beberapa kasus kriminal terhadap operasi Tiongkok untuk spionase Industri dan Teknologi.

Lebih lanjut, ia mengatakan 'mereka' adalah kelompok yang berbeda dengan yang disebutkan oleh Departemen Luar Negeri pada bulan September, ketika dikatakan Amerika Serikat telah mencabut visa untuk lebih dari 1.000 warga negara Tiongkok berdasarkan keputusan presiden, menolak masuknya siswa dan peneliti yang dianggap berisiko keamanan.

Pejabat itu mengatakan para peneliti yang dimaksud Demers, yang diyakini pihak berwenang AS berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, melarikan diri dari Amerika Serikat setelah FBI melakukan wawancara di lebih dari 20 kota dan Departemen Luar Negeri menutup konsulat China di Houston pada Juli.

Baca Juga: Tampik Dapat Izin Lobster Gegara Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati: Nepotismenya di Mana?

"Hanya Tiongkok yang memiliki sumber daya dan kemampuan dan kemauan" untuk terlibat dalam luasnya aktivitas pengaruh asing yang telah dilihat oleh badan-badan AS dalam beberapa tahun terakhir, kata Demers.

Sementara itu, di Beijing, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Hua Chunying mengatakan pada jumpa pers bahwa tuduhan AS itu "menggelikan." Menambahkan, "di mata sebagian orang Amerika, hanya ada kebencian, perpecahan, dan konfrontasi."

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x