Kalah Telak Lawan Joe Biden, Pendukung Trump Minta Donasi untuk Menggugat Dikembalikan Utuh

- 1 Desember 2020, 14:05 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump  mencoba mengubah sistem pemilu legislatif.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mencoba mengubah sistem pemilu legislatif. /NY Times /NY Times

PR PANGANDARAN – Menjelang pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Kamala Harris pada 20 Januari 2021 mendatang, seorang pendukung Donald Trump mendadak minta uang donasi dikembalikan.

Sebagaimana diketahui, para pendukung Trump menghimpun donasi untuk membantu sang Presiden dalam mengungkap dan menuntut klaim kecurangan pada pemilihan AS 2020.

Pendukung Trump tersebut telah menyumbangkan dana sebesar 2,5 juta dolar atau sekitar Rp35 miliar tapi kemudian minta dikembalikan setelah mendapat hasil yang mengecewakan.

Baca Juga: Bikin Keluarga Khawatir, Pria 21 Tahun yang Dikira Telah Meninggal Ternyata Hanya Tertidur Pulas

Fredric Eshelman, seorang pengusaha dari North Carolina, mengatakan dia memberikan uang itu kepada True the Vote, sebuah kelompok pendukung Trump di Texas yang berjanji akan mengajukan tuntutan hukum pada tujuh negara bagian yang dianggap berlaku curang selama pemilihan berlangsung.

Namun, True the Vote membatalkan pengajuan tuntutan tersebut dan tidak memberikan penjelasan apapun pada Eshelman.

Pendiri Eshelman Ventures LLC itu berulang kali menuntut penjelasan tapi True the Vote tidak memberikan jawaban pasti dan hanya omong kosong.

Baca Juga: Sentil Rizky Billar 'Naik Kuda Pakai Baju', Lutfi Agizal Kembali Dibanjiri Komentar Negatif

Bahkan saat dihubungi oleh beberapa media, True the Vote juga tidak menanggapinya, tapi mengunggah pernyataan di situs resmi mereka.

Mereka mengatakan jika ada beberapa kendala yang menghalangi mereka untuk mengajukan tuntutan salah satunya kendala waktu.

Mereka juga mengatakan telah menarik tuntutan hukum di beberapa negara bagian seperti Georgia, Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin, yang mana dimenangkan oleh Biden.

Baca Juga: Kesal karena Berat Badan Cepat Naik? Berikut 5 Hal yang Wajib Dihindari Agar Diet Tidak Gagal

“Misi kami jauh lebih besar dari hanya pemilu saat ini. Ini tentang memperbaiki sistem untuk pemilu mendatang,” ujarnya yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian.

Sama halnya seperti Trump yang melakukan klaim kecurangan tapi tidak memiliki bukti, True the Vote juga tidak merinci bukti apapun terhadap klaim kecurangan pada pemilu AS 2020.

Eshelman merupakan seorang mantan kepala eksekutif sebuah perusahaan farmasi, mengklaim jika True the Vote akan mengembalikan uangnya sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp14 miliar jika membatalkan rencananya untuk mengajukan tuntutan hukum.

Namun, dia ingin dikembalikan penuh sebesar 2 juta dolar atau sekitar Rp35 miliar sesuai dana yang telah dia berikan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x