Disebut Tiru Strategi Covid-19 Donald Trump, Biden Paksa Orang Amerika Menutup Diri 100 Hari

- 9 Desember 2020, 15:20 WIB
Joe Biden dituding meniru strategi Covid-19 donald Trump
Joe Biden dituding meniru strategi Covid-19 donald Trump /The Independent

PR PANGANDARAN - Joe Biden telah mengumumkan tindakan ketat terkait penanganan virus corona sebagai bagian dari daftar ‘prioritas utama’ yang ingin dia terapkan tahun depan dalam 100 hari pertamanya di Gedung Putih.

Presiden terpilih menerbitkan daftar tersebut di akun Twitter resminya dan percaya tindakan tersebut akan mengubah hidup di Amerika menjadi lebih baik.

Hal itu terjadi ketika Biden memperkenalkan tim kesehatan barunya yang telah dibentuk untuk membantu Presiden AS (Amerika Serikat) di masa depan menangani krisis virus corona di Amerika.

Baca Juga: Video Syur Disebar Mantan Kekasih untuk Balas Dendam, Polwan Ini Tembak Diri Sendiri Karena Malu

“Hari ini, saya mengumumkan prioritas utama Covid-19 untuk 100 hari pertama pemerintahan saya: Semua orang memakai masker 100 juta vaksinasi buka kembali sebagian besar sekolah,” cuit Biden yang dilansir dari Express.

“Dengan langkah-langkah ini, kami dapat mengubah arah penyakit dan mengubah kehidupan di Amerika menjadi lebih baik,” tambahnya.

Namun beberapa pengguna Twitter mengecam Biden karena mandat masker yang diusulkan, dengan beberapa mengklaim itu terlalu mirip dengan strategi virus corona Presiden Trump saat ini.

Baca Juga: Lirik Lagu NCT - Resonance dan Terjemahan Bahasa Indonesia

"Menerapkan masker, ini terdengar sangat familiar dengan rencana Trump,” cuit pengguna Twitter.

“Jadi, untuk membuka kembali sekolah, apakah Anda memvaksinasi guru? Orang tua dari anak-anak? Saya pikir itu hanya EMT, pekerja rumah sakit, polisi dan orang tua dulu,” timpal yang lainnya.

"100 hari topeng itu gila, mengingat bahwa setiap lokasi di seluruh dunia yang memiliki mandat topeng telah mengalami kasus yang meroket,” cuit warganet.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Berikut Tagar, Cuitan hingga Akun Terpopuler di Twitter Selama Satu Tahun

Meski demikian pengguna media sosial lainnya memuji Biden atas rencananya untuk mengatasi pandemi yang telah melanda AS dengan keras.

“Tutup mulut, teman-teman! Itu bukan partisan itu patriotism,” cuit warganet.

"Hore akhirnya kita memiliki presiden yang sah yang ingin membuat perbedaan!,” tambah yang lainnya.

Baca Juga: Bongkar Kedok Seorang Penceramah Tampan, Wanita-wanita Ini Akui Pernah Jadi Korban Pelecehannya

Berbicara pada konferensi pers pada hari Selasa di Wilmington, Delaware, Presiden terpilih mengakui dia tidak akan mengakhiri wabah virus korona dalam beberapa bulan pertamanya menjabat.

“100 hari pertama saya tidak akan mengakhiri virus Covid-19. Saya tidak bisa menjanjikan itu. Tapi kami tidak segera terlibat dalam kekacauan ini. Kami tidak akan keluar dari situ dengan cepat. Ini akan memakan waktu,” kata Joe Biden.

Saat memperkenalkan tim kesehatannya, dia mendesak orang Amerika untuk menutupi diri selama 100 hari.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Melisha Sidabutar Sempat Curhat soal Indonesian Idol: Tungguin Aku di Eliminasi 2

"Membawa anak-anak kembali ke sekolah akan menjadi prioritas nasional dalam 100 hari pertama,” katanya.

“Dalam 100 hari kita dapat mengubah perjalanan penyakit dan mengubah hidup di Amerika menjadi lebih baik. Apa pun politik atau sudut pandang Anda, tutupi selama 100 hari,” tambahnya.

AS paling terpukul oleh virus korona dibandingkan dengan negara lain di dunia menurut data yang tersedia.

Baca Juga: Kerap Pamer Harta Kekayaan di Kelas, Pemuda Ini Diberi 'Pelajaran Hidup' oleh Teman Satu Sekolah

Pelacak Universitas Johns Hopkins menunjukkan bahwa Amerika memiliki penghitungan kematian terkait virus korona mencapai 286.117.

Negara ini juga telah mencatat lebih dari 15 juta kasus Covid-19 sejauh ini dalam pandemi.

Pada hari Selasa, regulator AS mengonfirmasi vaksin virus corona Pfizer / BioNTech 95 persen efektif yang akan membuka jalan bagi jab untuk disetujui untuk penggunaan darurat di Amerika.

Baca Juga: Meninggal di Usia 19 Tahun, Intip 5 Fakta Sedih Melisha Sidabutar Kontestan Indonesian Idol

Pada hari Kamis, Food and Drug Administration akan bertemu untuk membuat keputusan resmi tentang apakah vaksin dapat disetujui.

Selama KTT di Gedung Putih pada hari Selasa, Presiden Donald Trump memuji persetujuan yang diharapkan dari jab tersebut.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Express


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x