PR PANGANDARAN - Dua orang terduga penyusup asal Rusia diusir dari Belanda usai pemerintah menemukan bukti mereka tergabung dalam misi rahasia atau komplotan mata-mata Rusia yang menargetkan teknologi.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP, Badan Intelijen dan Keamanan Belanda (AIVD) menyebut bahwa para agen dari dinas intelijen dan sipil SVR membangun jaringan sumber yang subtansial sehingga bisa merusak kepentingan nasional Belanda.
Sementara itu, terkait dua orang yang diusir dari Belanda, ternyata mereka berdua berpura-pura menjadi diplomat untuk mencuri data industri teknologi canggih.
Baca Juga: Cek Fakta: Geger, Muncul Awan Berbentuk Angka 2 di Langit Depok saat Pilkada 2020, Ini Faktanya
Sedangkan Otoritas Rusia menyebut pengusiran oleh Belanda itu sebagai langkah provoaktif dan menyatakan akan membalasnya.
Disebutkan AFP kasus ini akan berpotensi memperburuk hubungan antara Belanda dan Rusia yang membeku sejak ditembak jatuhnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17 tahun 2014 lalu.
Lebih lanjut, dijelaskan AIVD, pihaknya baru-baru ini membongkar jaringan spionase yang melibatkan dua warga Rusia.
Baca Juga: Penasaran Mengapa Bulu Mata Atas Lebih Panjang daripada yang Bawah? Ternyata Ini Penyebabnya
Keduangan disebut sebagai diplomat terakreditasi di Kedutaan Besar Rusia di Den Haag.
Satu dari dua warga Rusia yang tergabung dalam mata-mata itu menargetkan orang-orang yang bekerja di sektor teknologi tinggi Belanda, terutama perusahaan yang mengurusi kecerdasan buatan, semikonduktor dan nanoteknologi, untuk digunakan dalam penerapan sipil maupun militer.
Artikel Rekomendasi