500 Ribu Muslim Uighur Dipaksa Jadi Buruh Pemetik Kapas dengan Pola Militer, Ini Pembelaan Tiongkok

- 17 Desember 2020, 07:47 WIB
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur.
Ilustrasi anak-anak Muslim Uighur. /Pixabay/Wikilmages/

PR PANGANDARAN - Setidaknya 500 ribu etnis Uighur dengan penduduk mayoritas muslim di kamp pengungsian Xinjiag, Tiongkok dipaksa menjadi buruh pemetik kapas. Pekerjaan itu dirilis berdasarkan aturan pemerintah setempat.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Associated Press, lembaga riset Amerika Serikat, Center for Global Policy merinci sekitar 570 ribu etnis Uighur dikirim untuk menjadi buruh pemetik kapas dalam skema kerja yang dibuat pemerintah setempat.

Sembari diawasi ketat oleh pihak berwajib, para etnis Uighur tersebut mengikut pola kerja pemerintah setempat, dikirim ke berbagai perkebunan. Menurut berita beredar pola kerja pemerintah mirip layaknya latihan militer.

Baca Juga: Kabar Gembira! Job Fair Online Jabar 2020 Resmi Dibuka, Cek Cara Daftar, Persyaratan hingga Waktunya

Lebih dari itu, selain mereka dipaksa bekerja, para etnis Uighur juga harus melalui pelatihan ideologi lokasi tersebut.

"Jelas bahwa transfer buruh untuk memetik kapas adalah kerja paksa yang berisiko tinggi," tulis peneliti Center for Global Policy, Adrian Zenz

Lebih lanjut, Zenz menelaah dokumen yang diklaim milik pemerintah Tiongkok tentang kerja paksa etnis Uighur.

Baca Juga: Usai Prediksi Akhir Covid-19, Peramal Termuda di Dunia Beri Saran Hadapi Virus Baru yang Akan Datang

"Para etnis minoritas itu mungkin bisa tahan dalam proses itu karena mereka mungkin mendapat keuntungan finansial. Bagaimanapun, sangat tidak mungkin memperkirakan kapan praktik pemaksaan itu berakhir atau para penduduk setempat mulai sadar," lanjut Zenz.

Laporan itu juga mengatakan ada timbal balik ideologis yang kuat untuk menerapkan skema tersebut, karena ada peningkatan pendapatan desa yang memungkinkan para pejabat setempat mencapai target pengentasan kemiskinan yang diamanatkan negara.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AFP AP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x