RS Darurat di Inggris Kembali Beroperasi, Tanda Kewalahan Tangani 50 Ribu Kasus Covid-19 Varian Baru

- 2 Januari 2021, 17:07 WIB
Perdana Menteri Boris Johnson.
Perdana Menteri Boris Johnson. /Instagram/@borisjohnsonuk/

Sebagai informasi, sejak awal Pandemi hingga saat ini, Inggris terus melawan gelombang baru virus yang telah menewaskan lebih dari 74.000 orang dan menghancurkan perekonomian, meski sudah tercatat sebagai salah satu negara paling parah dengan 53.285 kasus dalam 24 jam terakhir pada Jumat, dan 613 kematian baru.

Selain itu, Pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson telah dikritik sering melakukan pembalikan pernyataan selama pandemi, termasuk menunda penguncian selama gelombang pertama pada bulan Maret dan meninggalkan sistem untuk memberikan nilai sekolah tanpa ujian.

Rumah sakit sementara 'Nightingale' di lokasi seperti pusat konvensi adalah salah satu upaya yang sukses, dibangun oleh militer dalam hitungan hari. Fasilitas itu hampir tidak digunakan tetapi tetap siaga.

Baca Juga: Di Papua, Ternyata Pemerintah Dukung Pemasaran Kulit Buaya untuk Industri Fashion

Melansir Sky News, melaporkan unit perawatan intensif dari tiga rumah sakit London penuh pada Malam Tahun Baru, memaksa pasien dipindahkan ke rumah sakit lain untuk perawatan kritis.

"Untuk mengantisipasi tekanan yang meningkat dari penyebaran infeksi varian baru, NHS Wilayah London diminta untuk memastikan Nightingale diaktifkan kembali dan siap menerima pasien jika diperlukan," kata juru bicara National Health Service (NHS).

Sementara itu, Royal College of Nursing memperingatkan bahwa negara tersebut tidak memiliki cukup perawat untuk mengelola fasiltas baru, terutama dengan banyak yang sakit karena virus atau terpaksa diisolasi.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x