“Awalnya saya tidak tahu apa yang ada di tanah, kemudian saya menyadari bahwa mereka adalah unggas yang mati dan jumlahnya ratusan,” sambungnya.
“Pemandangan yang sangat buruk. Saat itu sekitar pukul 00.40 dan penyebabnya bisa jadi karena kembang api, setidaknya itu yang pertama saya pikirkan. Saya bukan ilmuwan atau dokter hewan, jadi saya tidak dapat mengatakan dengan pasti jika itu alasannya,” lanjutnya.
Baca Juga: Geram Tidak Pakai Masker, Pria di Thailand Ini Ditembak Mati di Wajahnya
Kecurigaan Fennichia itu juga disampaikan oleh organisasi perlindungan hewan, dengan juru bicara OIPA Loredana Diglio mengatakan bahwa ada berbagai cara burung bisa mati, salah satunya karena pertunjukan kembang api yang keras dan menyala terang.
“Bisa jadi mereka mati karena ketakutan atau bertabrakan saat terbang bersamaan atau menabrak jendela atau kabel listrik. Jangan lupa, mereka juga bisa mati karena serangan jantung,” ujar Diglio.
Meskipun dugaan sementara karena kembang api tapi belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian burung-burung itu.
Baca Juga: Melengking Mirip Lumba-lumba, 10 Idol Cowok dengan Teriakan 'Super'
Kejadian serupa terjadi beberapa tahun yang lalu, di mana hampir 5.000 burung ditemukan mati di tepi danau di India.***
Artikel Rekomendasi