Dituding 'Menghasut Pemberontakan' di Capitol, Donald Trump Akui Ogah Bertanggung Jawab

- 13 Januari 2021, 07:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump /instagram.com/ @realdonaldtrump

PR PANGANDARAN - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghadapi dakwaan atas tuduhan 'menghasut pemberontakan' pada Selasa, membantah bertanggung jawab atas serangan kekerasan pendukungnya di Capitol.

Presiden Republik mengatakan kepada wartawan bahwa pidatonya sebelum serangan hari Rabu - di mana dia mendesak para pendukung untuk berbaris di Capitol dan berperang - telah dianalisis oleh orang lain yang tidak disebutkan namanya, yang menurutnya yakin itu "sangat tepat."

"Jika Anda membaca pidato saya ... apa yang saya katakan benar-benar pantas," katanya kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Penjualan Album TREASURE Turun Drastis, Hanteo Tuai Kecaman: dan Buat Geram Teume

"Mereka telah menganalisis pidato saya dan kata-kata saya dan paragraf terakhir saya, kalimat terakhir saya dan semua orang ... berpikir itu benar-benar sesuai," katanya sebelum menuju ke Alamo, Texas untuk mengunjungi dan menandatangani dinding tanda tangannya di perbatasan dengan Meksiko.

Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS berencana untuk memakzulkan Trump pada Rabu kecuali dia mundur atau disingkirkan sebelum itu, yang akan menjadikannya satu-satunya presiden AS yang pernah dimakzulkan dua kali.

Pernyataan Trump pada Selasa adalah yang pertama di depan umum sejak Rabu, meskipun dia merilis video pada Kamis di mana dia mengutuk kekerasan tetapi tidak mengakui pemilihan.

Baca Juga: Bukan karena Wendy dan Denny, Ternyata Ini Alasan Narji Hengkang dari Grup Lawak Cagur

Partai Demokrat mengatakan pembelaan Trump atas kata-kata dan tindakannya menggarisbawahi pentingnya pemecatan dia dari jabatannya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah