Sumpah Biden di Hari Pelantikan, Pemulihan Jiwa Amerika Serikat dari Krisis Trump

- 21 Januari 2021, 07:06 WIB
Pengambilan sumpah Joe Biden Sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts, Rabu 20 Januari 2021, di Gedung Kongres AS, Capitol, Washington DC.
Pengambilan sumpah Joe Biden Sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat, dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts, Rabu 20 Januari 2021, di Gedung Kongres AS, Capitol, Washington DC. /Foto: Washingtonpost.com/
PR PANGANDARAN - Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden akan bersumpah untuk memulihkan jiwa Amerika Serikat. 
 
Menurut para penasihat, Biden akan menyerukan dalam pidato pengukuhannya untuk persatuan Amerika pada saat krisis.
 
"Dia juga akan membuang sedikit waktu untuk mencoba membalik halaman tentang era Trump," kata para penasihat yang dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
 
 
Menandatangani serangkaian 15 tindakan eksekutif pada hari pertamanya menjabat tentang berbagai masalah mulai dari pandemi hingga ekonomi hingga perubahan iklim.
 
Perintah itu akan mencakup mandat penggunaan masker di properti federal, bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris, dan mengakhiri larangan perjalanan Trump di beberapa negara mayoritas Muslim.
 
Trump, yang semakin terisolasi di hari-hari terakhirnya masa jabatan sebagai Presiden AS, masih belum secara eksplisit mengakui pemilihan tersebut.
 
 
Dalam sambutan terakhirnya sebagai presiden pada hari Rabu 20 Januari 2021, Trump menyebutkan keberhasilannya.
 
Terrmasuk "keajaiban medis" yang menghasilkan vaksin virus corona dalam waktu kurang dari setahun, dan mengatakan menjabat sebagai presiden adalah kehormatan terbesarnya. 
 
Dalam sambutannya tersebut, Truml tidak menyebut nama Biden sebagai Presiden baru AS.
 
“Semoga hidupmu menyenangkan - sampai jumpa lagi,” kata Trump sebelum menaiki Air Force One untuk pergi ke klub Mar-a-Lago di Florida.
 
 
Dia mengeluarkan lebih dari 140 pengampunan dan pergantian pada jam-jam terakhir masa jabatannya, termasuk pengampunan untuk mantan penasihat politiknya, Steve Bannon, yang telah mengaku tidak bersalah atas tuduhan penipuan.
 
Tetapi Trump tidak mengeluarkan pengampunan dini untuk dirinya sendiri atau anggota keluarganya, setelah spekulasi bahwa dia mungkin melakukannya.***
 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x