"Hari ini, kami mengharapkan pemerintahan AS yang akan datang untuk kembali ke aturan hukum dan berkomitmen, dan jika mereka bisa, dalam empat tahun ke depan, untuk menghilangkan semua titik hitam dari empat tahun sebelumnya," tuturnya.
Ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington sejak 2018, ketika Trump keluar dari kesepakatan antara Iran dan enam kekuatan dunia yang berusaha membatasi program nuklir Teheran dan mencegahnya mengembangkan senjata atom. Washington memberlakukan kembali sanksi yang berdampak buruk terhadap ekonomi Iran.
Baca Juga: Lirik Lagu Mungkin Hari Ini - Anneth Delicia
Iran, yang menyangkal pernah mengupayakan senjata nuklir, membalas kebijakan 'tekanan maksimum' Trump dengan secara bertahap melanggar kesepakatan itu, tetapi menegaskan pihaknya dapat dengan cepat membalikkan pelanggaran itu jika sanksi dicabut.
"Karier politik tiran Trump dan pemerintahannya yang tidak menyenangkan telah berakhir hari ini dan kebijakan 'tekanan maksimum' terhadap Iran telah gagal total," kata Rouhani.
"Trump sudah mati tetapi kesepakatan nuklir masih hidup," tegasnya.
Baca Juga: Bantah Amanda Manopo Pernah Menikah Dua Kali, Billy Syahputra: Hanya Rencana Gagal, Jadi Belum Ada
Dilansir dari Express Biden tampaknya melihat kembalinya kesepakatan itu sebagai awal pembicaraan yang lebih luas tentang pekerjaan nuklir Iran, rudal balistiknya, dan kegiatan regional.
Namun Teheran telah mengesampingkan penghentian program rudalnya atau mengubah kebijakan regionalnya.
Pilihan Biden untuk memimpin Pentagon, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Lloyd Austin, mengatakan bahwa Iran merupakan ancaman bagi sekutu Amerika di kawasan dan pasukan yang ditempatkan di Timur Tengah.
Artikel Rekomendasi