Joe Biden Baru Dilantik, Patung Winston Churchill Pindah dari Oval Office, Inggris Panik

- 22 Januari 2021, 10:45 WIB
Potret Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Potret Presiden Amerika Serikat Joe Biden. /Instagram.com/@potus/

PR PANGANDARAN - Joe Biden baru saja dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), tetapi sudah menimbulkan sebuah perselisihan transatlantik karena melakukan pemindahan patung Winston Churchill dari Oval Office, seolah mengikuti tipe kepemimpinan Barack Obama yang memindahkan citra pemimpin Inggris itu ke luar kantornya.

Melansir dari Daily Mail, kini Oval Office tampilan baru Biden telah memperkenalkan beberapa patung baru, termasuk pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King, Rosa Parks dan pemimpin serikat sosialis Latino Cesar Chavez yang duduk dengan bangga di belakang kursi Presiden AS.

Mengetahui itu, beberapa kritikus khawatir bahwa pemecatan Churchill merupakan penghinaan bagi Inggris, sekaligus menandakan penyusutan lebih lanjut dari apa yang disebut 'Hubungan Khusus' setelah dimulai pada Perang Dunia Kedua oleh Perdana Menteri Inggris yang legendaris itu.

Baca Juga: Bela Tiongkok Tidak Manusiawi ke Muslim Uighur Xinjiang, Twitter Blokir Kedubes AS

Sedangkan di luar Oval Office, Churchill juga baru-baru ini menjadi sasaran aktivis Black Lives Matter di Inggris yang memanggilnya 'rasis' dan merusak patungnya di luar Gedung Parlemen di London.

Hanya saja, pemindahan patung Winston Churchill menjadi kekhawatiran yang berkembang di Inggris, bahwa Biden akan berubah menjadi sikap yang lebih ramah UE, mengingat hubungannya yang dekat dengan Irlandia.

Sebelumnya pun, Biden menggambarkan Johnson sebagai 'tiruan fisik dan emosional' dari Donald Trump.

Namun, Boris Johnson memilih menghindari pertanyaan tentang sikap Biden yang memindahkan patung Churchill.

"Tidak ada yang salah, tetapi yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa menurut saya sangat, sangat penting bagi semua orang untuk ... Saya tentu saja menempatkan diri saya dalam kategori orang yang percaya bahwa penting untuk mempertahankan sejarah Anda, tradisi Anda dan nilai-nilai Anda, hal-hal yang Anda yakini,"

Baca Juga: Curi Perhatian di Pelantikan Biden, Gaya Rambut Michelle Obama Jadi Trending Topik Twitter

Sementara itu, Nigel Farage, sekutu Trump yang juga pemimpin partai Reformasi Inggris mengatakan, pencabutan patung itu menunjukkan Presiden AS yang baru tidak akan menjadi 'teman baik' bagi Inggris.

"Jika itu dikonfirmasi, itu tidak akan mengejutkan saya sama sekali karena Joe Biden anti-Brexit. Joe Biden adalah pro-Uni Eropa. Joe Biden adalah pro-nasionalis Irlandia," ungkap Farage

"Dan Joe Biden adalah wakil presiden ketika Obama datang ke sini pada tahun 2016, memandang rendah kami dan berkata jika kami berani memilih kemerdekaan, kami akan pergi ke belakang antrian. Jadi jangan berharap Biden menjadi teman baik negara ini, dia tidak akan," pungkas Farage begitu keras terhadap Biden.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x