Jack Ma Menghilang Tiga Bulan dari Publik, Kini Muncul Sampaikan Pidato ke 100 Guru Desa

- 22 Januari 2021, 12:00 WIB
Pendiri Alibaba Jack Ma.
Pendiri Alibaba Jack Ma. /Kolase foto dari Twitter @JackMa dan @qingqingparis

PR PANGANDARAN - Publik yang sempat penasaran dengan kabar menghilangnya pendiri Alibaba Group akhirnya terjawab dengan  munculnya sebuah video yang memperlihatkan kondisi Jack Ma ke hadapan publik.

Setelah menghilang hampir selama 3 bulan, Jack Ma kini muncul perdana ke publik dengan menyampaikan pidato kepada lebih dari 100 guru di sebuah pedesaan Tiongkok pada Rabu, 20 Januari 2021 pagi.

Lebih lanjut, pidato yang disampaikan Jack Ma dalam video tersebut, ternyata mengungkapkan keseharian dirinya yang tengah 'belajar dan berpikir' dan menyimpulkan, bahwa pengusaha Tiongkok harus melayani visi negara tentang revitalisasi pedesaan untuk kemakmuran bersama.

Baca Juga: Akhir Trump adalah Kebahagiaan Iran, Hassan Rouhani: Terima Kasih, Penindas Digulingkan!

Dalam detailnya, video yang menampilkan kondisi Jack Ma itu berdurasi 50 detik, lengkap transkrip lengkap pidatonya. Video itu dapat ditemui dalam akun Twitter @globaltimes yang mengunggah pidato Jack Ma pada Rabu, 20 Januari 2021 siang.

Sebagaimana telah diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel "3 Bulan Hilang Seolah Ditelan Bumi, Jack Ma Akhirnya Muncul ke Publik di Wilayah Pedesaan", Jack Ma Foundation mengonfirmasi bahwa miliarder China itu telah berpartisipasi dalam acara virtual tahunan Pedesaan Pengajar Inisiatif pada Rabu, 20 Januari 2021.

“Saya telah belajar dan berpikir akhir-akhir ini dengan rekan-rekan saya, dan kami lebih berkomitmen dari sebelumnya pada pendidikan dan amal,” kata Ma, dalam transkrip pidatonya.

Baca Juga: Pernah Kritik Obama Pindahkan Patung Churchill, PM Inggris Kini Sebut Hak Pribadi Biden

Sementara itu, Jack Ma sempat disebut telah menghilang sejak Oktober 2020 lalu, usai mengecam sistem regulasi Tiongkok dalam sebuah pidato.

Tepatnya, Jack Ma secara terbuka mengkritik regulator Tiongkok karena menghambat inovasi dengan terlalu menghindari risiko.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah