Pernah Kritik Obama Pindahkan Patung Churchill, PM Inggris Kini Sebut Hak Pribadi Biden

- 22 Januari 2021, 11:00 WIB
Perdana Menteri Boris Johnson
Perdana Menteri Boris Johnson /thenorthernecho.co.uk

PR PANGANDARAN - Presiden Amerika Serikat yang baru, Joe Biden nampak membuat aksi tak terduga saat menata ruangannya, karena memilih mengeluarkan patung Winston Churchill dari Oval Office.

Namun begitu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menolak untuk mengkritik aksi Biden itu, meski sebelumnya pernah mengkritik Barack Obama yang melakukan hal serupa.

Seperti kebiasaan presiden baru, Biden telah memasang cap sendiri di kantor kepresidenan di Gedung Putih.

Baca Juga: Jelang Imlek 2021, Intip 5 Shio yang Diprediksi Bakal Sukses dengan Kekayaan Melimpah

Termasuk Biden yang menempatkan patung pemimpin serikat buruh Cesar Chavez, serta patung pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr dan Rosa Parks.

Namun, menurut laporan, tidak ada lagi ruang untuk patung Churchill di Oval Office, meski telah diperkenalkan kembali ke ruangan oleh pendahulunya Donald Trump .

Selama kunjungannya ke Gedung Putih pada 2017, mantan perdana menteri Theresa May berterima kasih kepada Trump yang membawa kembali patung Churchill, meski saat era Obama dipajang di bagian lain Gedung Putih.

Baca Juga: Bela Tiongkok Tidak Manusiawi ke Muslim Uighur Xinjiang, Twitter Blokir Kedubes AS

Pada tahun 2016, Johnson menggunakan artikel surat kabar untuk mengkritik tindakan Obama dan menyarankan beberapa orang melihatnya sebagai "penghinaan bagi Inggris".

"Beberapa mengatakan itu adalah simbol ketidaksukaan leluhur sebagian Presiden Kenya terhadap kerajaan Inggris - di mana Churchill telah menjadi pembela yang kuat," tulis Johnson menjelang referendum Brexit.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x