Kementerian tersebut mengatakan saat ini sedang mempelajari alasan penurunan kekerasan di sekolah secara umum, mencatat bahwa mereka akan menyusun rencana untuk mencegah kekerasan di sekolah untuk tahun 2021 berdasarkan hasil penelitian tersebut.
Baca Juga: Dibangunkan Untuk Sarapan, Pria Turki ini Justru Siram Air Mendidih Pada Istrinya
Metode penindasan maya bervariasi menurut platform, seperti mengeluarkan siswa dari ruang obrolan grup KakaoTalk di antara teman sekelas, memerintahkan siswa untuk melakukan sesuatu melalui pesan teks, menyebarkan informasi pribadi kepada orang lain melalui media sosial atau melecehkan orang lain secara lisan selama permainan online.
Baru-baru ini cyberbullying telah "berevolusi" dengan banyak fitur baru pada smartphone yang memberikan keuntungan bagi pelaku intimidasi.
Para remaja tersebut membuat grup chat room meninggalkan orang tertentu untuk sengaja membuat mereka merasa tersisih, atau korban ditambahkan ke grup chat tanpa persetujuan mereka hanya untuk dilecehkan secara verbal.
Di Facebook, pelaku intimidasi sering menyebarkan rumor atau foto dengan konten seksual untuk mempermalukan korban secara publik hingga membuat mereka mengalami trauma psikologis.***
Artikel Rekomendasi