Network
PR PANGANDARAN - Meski sudah tidak menjabat pimpinan tertinggi AS, karier politik Donald Trump masih berlanjut setelah mengadakan pertemuan dengan pemimpin partai Republik yang menduduki DPR AS, Kevin McCarthy pada hari Kamis, 28 Januari 2020.
Melansir dari Channel News Asia, Trump disebutkan berjanji membantu Republik mengambil kembali majelis dalam pemilihan kongres 2022.
Lebih lanjut, pertemuan itu terjadi tiga minggu setelah McCarthy membuat marah Trump dengan mengatakan presiden yang akan keluar saat itu memikul tanggung jawab atas kerusuhan 6 Januari 2021 yang mematikan di Capitol AS.
Diketahui, pertemuan Trump dan McCarthy terjadi di kediaman baru Trump sejak meninggalkan Gedung Putih di di Palm Beach, Florida.
Dalam pertemuan itu, Trump secara pribadi mengungkapkan tentang McCarthy kepada para penasihatnya, setelah Senat asal California itu mengatakan Trump bertanggung jawab atas pengepungan Capitol yang menewaskan lima orang, demikian kata sumber yang mengetahui situasi tersebut.
McCarthy kemudian mundur, mengatakan dia tidak percaya Trump telah memprovokasi serangan itu.
Baca Juga: Blunder, Deddy Corbuzier Tawari Eiger Klarifikasi, Netizen: Wah, Harus Siapin Kamera Mahal...
Namun begitu, Trump kini sedang menghadapi persidangan, setelah DPR memakzulkannya pada 13 Januari atas tuduhan menghasut pemberontakan yang berasal dari pidato bernada menghasut kepada pendukung, sebelum mereka menyerbu Capitol AS.
Saat itu, Trump diniliai telah salah mengklaim bahwa pemilihan 3 November yang dia kalahkan dari Demokrat Joe Biden adalah "dicurangi".
Artikel Rekomendasi