Sebut Republik sebagai 'Kultus Trump, Lusinan Mantan Pejabat Era George Bush Kompak Tinggalkan Partai

- 1 Februari 2021, 19:12 WIB
Donald Trump adalah presiden ke-45 Amerika Serikat.
Donald Trump adalah presiden ke-45 Amerika Serikat. /Instagram.com/@realdonaldtrump

Baca Juga: Tinggal di Hutan, Dodit Mulyanto Alami Hal Mistis 'Lihat Channel Luar Negeri, Lupa Saya Orang Jawa'

Keengganan para pemimpin partai untuk mengingkari Trump adalah pukulan terakhir bagi beberapa mantan pejabat Republik.

"Jika tetap menjadi partai Trump, banyak dari kita tidak akan kembali," kata Rosario Marin, mantan Bendahara AS di bawah Bush, kepada Reuters.

"Kecuali jika Senat memvonisnya, dan membebaskan diri dari kanker Trump, banyak dari kita tidak akan kembali untuk memilih para pemimpin Republi," ungkapnya.

Baca Juga: Menolak Pakai Masker, Wanita Amerika Serikat ini Justru Pilih Pakai Cadar, Ini Ceritanya

Dua mantan pejabat Bush yang berbicara kepada Reuters mengatakan mereka yakin penting untuk tetap berada di partai tersebut untuk menghilangkan pengaruh Trump.

Salah satu dari mereka, Suzy DeFrancis, seorang veteran Partai Republik yang bertugas di pemerintahan termasuk mantan presiden Richard Nixon dan George Bush, mengatakan dia memilih Biden pada November, tetapi memisahkan partai itu sekarang hanya akan menguntungkan Demokrat.

“Saya sangat mengerti mengapa orang-orang frustrasi dan ingin meninggalkan pesta. Saya sudah merasakan itu selama 4 tahun,” kata DeFrancis.

Baca Juga: Pesan Persahabatan dari Istri Almarhum Uje, Umi Pipik: Tak Dilihat dari Pakaian yang Kamu Pakai

Namun dia mengatakan penting bagi partai untuk bersatu di sekitar prinsip-prinsip Republik seperti pemerintahan terbatas, tanggung jawab pribadi, usaha bebas, dan pertahanan nasional yang kuat.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah