Kian Meresahkan, PBB Khawatir Kudeta Myanmar Perburuk Keadaan 600.000 Muslim Rohingya

- 2 Februari 2021, 15:04 WIB
Ilustrasi salah satu jalan di Myanmar diblokade dan dijaga ketat oleh militer.
Ilustrasi salah satu jalan di Myanmar diblokade dan dijaga ketat oleh militer. /The New York Times

PR PANGANDARAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir kudeta Myanmar akan memperburuk keadaan sekitar 600.000 Muslim Rohingya yang masih berada di negara itu, seorang juru bicara PBB mengatakan pada Senin, 1 Februari 2021 ketika Dewan Keamanan berencana untuk bertemu mengenai perkembangan terbaru pada hari Selasa.

Militer Myanmar merebut kekuasaan pada Senin dalam kudeta terhadap pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, yang ditahan bersama dengan para pemimpin politik lainnya dalam penggerebekan dini hari.

Tindakan keras militer tahun 2017 di negara bagian Rakhine Myanmar mengirim lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, tempat mereka masih terdampar di kamp-kamp pengungsi.

Baca Juga: 10 Fakta Mengejutkan Tentang Muslim Prancis, Salah Satunya jadi Rumah Terbesar Migran Islam

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan negara-negara Barat menuduh militer Myanmar melakukan pembersihan etnis, yang dibantahnya.

"Ada sekitar 600.000 orang Rohingya yang tetap berada di Negara Bagian Rakhine, termasuk 120.000 orang yang secara efektif dikurung di kamp, ​​mereka tidak dapat bergerak bebas dan memiliki akses yang sangat terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan dasar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric kepada wartawan, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia.

"Jadi ketakutan kami adalah bahwa peristiwa tersebut dapat memperburuk situasi bagi mereka," katanya.

Baca Juga: Rachel Vennya Gugat Cerai Niko Al Hakim, Sidang Pertama Agenda Mediasi Digelar Hari Ini

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang berencana untuk membahas Myanmar dalam pertemuan tertutup pada Selasa, kata para diplomat.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x