Virus Corona Terus Bermutasi, Ilmuwan Sebut Dunia Kini Hadapi 4.000 Varian Baru Covid-19

- 4 Februari 2021, 20:04 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/mattthewafflecat

PR PANGANDARAN - Dunia kini menghadapi sekitar 4.000 varian virus corona baru yang menyebabkan Covid-19, mendorong perlombaan untuk meningkatkan vaksin, kata Inggris pada Kamis, ketika para peneliti mulai mengeksplorasi dosis pencampuran suntikan Pfizer dan AstraZeneca.

Ribuan varian telah didokumentasikan saat virus bermutasi, termasuk yang disebut varian Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil yang tampaknya menyebar lebih cepat daripada yang lain.

Menteri Penyebaran Vaksin Inggris Nadhim Zahawi mengatakan sangat tidak mungkin bahwa vaksin saat ini tidak akan bekerja melawan varian baru dari Covid-19.

Baca Juga: Pernah Sapu Rumah Tetangga Demi Gebetan, Cerita Bucin Jefri Nichol Justru Berujung Tragis

“Sangat kecil kemungkinannya bahwa vaksin saat ini tidak akan efektif pada varian baik di Kent atau varian lain terutama jika terjadi penyakit parah dan rawat inap,” kata Zahawi kepada Sky News, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

“Semua produsen, Pfizer-BioNTech, Moderna, Oxford-AstraZeneca, dan lainnya, sedang mencari cara untuk meningkatkan vaksin mereka untuk memastikan bahwa kami siap untuk varian apa pun - saat ini ada sekitar 4.000 varian Covid-19 di seluruh dunia.”

Sementara ribuan varian telah muncul saat virus bermutasi saat replikasi, hanya minoritas yang sangat kecil kemungkinan besar menjadi penting dan mengubah virus dengan cara yang berarti, menurut British Medical Journal.

Baca Juga: Muslimah Uighur Diperkosa Massal di Kamp Pengungsian, AS 'Sangat Terganggu'

Varian Inggris yang disebut sebagai VUI-202012/01, memiliki mutasi termasuk perubahan pada protein lonjakan yang digunakan virus untuk mengikat reseptor ACE2 manusia - artinya mungkin lebih mudah untuk ditangkap.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah