Umat Islam Dunia Wajib Bangga! Hassan Shahawy jadi Presiden Muslim Pertama di Jurnal Hukum Harvard Law Review

- 6 Februari 2021, 07:15 WIB
Hassan jadi Presiden Hukum pertama di Hukum Harvard
Hassan jadi Presiden Hukum pertama di Hukum Harvard //*Reuter
PR PANGANDARAN - Hassaan Shahawy, dikatakan sebagai presiden Muslim pertama dalam 134 tahun sejarah Harvard Law Review yang merupakan salah satu jurnal hukum paling bergengsi di Amerika Serikat (AS).
 
Mahasiswa Harvard Law School yang merupakan warga Amerika keturunan Mesir kelahiran Los Angeles ini, mengatakan dia berharap pemilihannya mewakili keragaman.
 
"pengakuan akademisi hukum yang tumbuh akan pentingnya keragaman, dan mungkin semakin menghormati tradisi hukum lainnya," jelas Hassaan Shahawy.
 
 
mantan Presiden AS Barack Obama, merupakan salah satu di antara tokoh-tokoh hukum dan politik yang pernah bekerja di Harvard Law Review Barack Obama diangkat sebagai presiden kulit hitam pertama jurnal itu pada tahun 1990. 
 
Selain itu, ada juga tiga anggota Mahkamah Agung AS yang menjabat adalah editor Harvard Law Review, seperti juga almarhum Hakim Ruth Bader Ginsburg dan Antonin Scalia. 
 
"Berasal dari komunitas yang secara rutin dihina dalam wacana publik Amerika, saya berharap ini menunjukkan beberapa kemajuan, meskipun kecil dan simbolis," kata Hassaan Shahawy. 
 
 
Peninjauan hukum dikelola oleh siswa terbaik di sekolah hukum A.S., yang sering direkrut untuk menjadi juru tulis yudisial dan pekerjaan bergengsi lainnya dalam profesi tersebut.
 
Presiden wanita pertama dalam tinjauan tersebut adalah Susan Estrich yang terpilih pada tahun 1977. Presiden lainnya adalah Latino dan gay secara terbuka. Wanita kulit hitam pertama terpilih sebagai presiden pada tahun 2017.
 
Hassaan Shahawy lulus di Harvard sebagai sarjana pada tahun 2016 dengan gelar dalam Sejarah dan Studi Timur Dekat. Dia kemudian kuliah di Universitas Oxford sebagai Sarjana Rhodes untuk mengejar gelar doktor dalam Studi Oriental dan belajar hukum Islam.
 
 
Hassaan Shahawy mengatakan dia telah aktif bekerja dengan populasi pengungsi dan reformasi peradilan pidana. 
 
Rencana masa depannya tidak jelas, meskipun dia menyebutkan kemungkinan menjadi pengacara kepentingan publik atau bekerja di akademisi.***
 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x