Kemarahan Umat Islam Dunia dan Politisi Australia Terhadap Nasib Muslimah Uighur yang Diperkosa Massal

- 6 Februari 2021, 10:35 WIB
Wanita Muslim Uighur Diperkosa dan Dilecehkan, China Akui Berita Tersebut Hanya Informasi Palsu
Wanita Muslim Uighur Diperkosa dan Dilecehkan, China Akui Berita Tersebut Hanya Informasi Palsu /Reuters/Petar Kujundzic/yus4

PR PANGANDARAN - Laporan investigasi BBC yang menggambarkan pemerkosaan otoritas Tiongkok dan penyiksaan terhadap wanita Muslim Uighur di Xinjiang telah memicu kemarahan Umat Islam Dunia. 

Laporan itu juga memicu kemarahan dari politisi di Australia, dan seruan baru kepada China untuk memberikan akses kepada pengawas hak PBB untuk mengunjungi Xinjiang.

Wilayah itu adalah rumah bagi sebagian besar minoritas Uighur Muslim dan telah melihat tindakan keras keamanan besar-besaran oleh pasukan China dalam beberapa tahun terakhir sebagai tanggapan atas kerusuhan separatis dan Beijing telah mengisyaratkan akan melanjutkan tindakan kerasnya di Xinjiang.

Baca Juga: Meski Dihantam Covid-19 dan Lockdown, Muslim Inggris Kencangkan Iman dan Taqwa Sambut Ramadhan 2021

Kelompok hak asasi percaya bahwa setidaknya 1 juta orang Uighur dan Muslim berbahasa Turki lainnya ditahan di kamp-kamp di Xinjiang.

China dituduh memaksa orang Uighur untuk meniru propaganda Komunis dan meninggalkan Islam, secara paksa mensterilkan wanita dan memaksakan rezim kerja paksa.

Setelah awalnya menyangkal keberadaan kamp-kamp itu, pemerintah China tiba-tiba mengakuinya, dengan mengatakan bahwa kamp-kamp itu adalah pusat pelatihan kejuruan yang bertujuan untuk mengurangi daya tarik ekstremisme.

Baca Juga: Jimat Agar Keanu Agl jadi The Next Olga Syahputra, Denny Darko: Kamu Harus Main Sinetron...

Sementara sebelumnya, Kementerian luar negeri China menolak penyelidikan BBC sebagai "palsu."

"Jeritan bergema" dalam penyelidikan yang panjang berdasarkan kesaksian para saksi, BBC melaporkan dugaan pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan terhadap tahanan wanita oleh polisi dan penjaga di Xinjiang, wilayah barat China.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x