Network
PR PANGANDARAN - Perayaan Hari Valentine tahun ini tampak lain dari sebelumnya. Akibat pandemi Covid-19, pasangan di Prancis tak bisa kencan, mengharuskan mereka beralih borong mainan seks untuk menyemarakkan Hari Valentine mereka.
Sedangkan pasangan Prancis yang biasa rayakan Hari Valentine di restoran mewah, kini terpaksa tinggal di rumah pada malam hari demi mencegah penyebaran Covid-19, sehingga borong mainan seks menjadi pilihan menarik bagi mereka.
Menurut pendiri salah satu toko mainan seks di Prancis, Passage du Desir, Patrick Pruvot, bila kencan di luar rumah telah dilarang, maka tak ada yang dapat melarang setiap pasangan untuk mengekspresikan cinta mereka, terutama di Hari Valentine.
"Mungkin pada saat segala sesuatu tampak dilarang, seksualitas telah menjadi salah satu benteng terakhir kebebasan kami," kata Patrick Pruvot, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Reuters pada Jumat, 12 Februari 2021.
Baca Juga: Tahanan Membunuh Putrinya Sendiri Dapatkan Vaksin Covid-19 Prioritas, Tuai Kontroversi Masyarakat
Menurut Pruvot, dalam tiga bulan menjelang Hari Valentine tahun ini, penjualan di tujuh gerai Passage du Desir bahkan melonjak sebanyak 68 persen.
Padahal, pada tahun lalu penjualan hanya naik sebesar 12 persen dalam periode yang sama, yaitu menjelang 14 Februari 2020.
Dikelilingi oleh restoran dan kafe yang tutup di pusat kota Paris, gerai Passage du Desir tetap memajar manset permen dan mainan seks lainnya yang berjejer di rak-rak toko.
Untuk menyemarakkan Hari Valentine, kotak merah besar berbentuk hati dengan 14 mainan untuk kamar tidur melengkapi koleksi utama gerai.
Baca Juga: Gempa Bumi 7,1 SR Mengguncang Fukushima, Jepang Segera Memeriksa Pembangkit Nuklir
Artikel Rekomendasi