Terlahir Prematur dalam 27 Minggu, Bayi di Inggris Selamat Usai Dimasukan ke Kantong Sandwich

- 15 Februari 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi bayi menangis
Ilustrasi bayi menangis /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Seorang bayi di Inggris lahir prematur berhasil diselamatkan petugas medis yang berpikir cepat dalam menanganinya. Bayi mungil bernama Orla May Rospo Hughes lahir 13 minggu lebih awal dari semestinya.

Petugas medis berpikir cepat menyelamatkan bayi tersebut hanya dengan menggunakan kantong sandwich. Si mungil Orla May Rospo Hughes terlahir dengan ukuran yang sangat kecil. 

Jika dilihat, ukuran bayi Orla lebih kecil dari tangan ibunya dan beratnya hanya satu pon. Orla diketahui lahir prematur pada bulan ketika memasuki waktu kehamilan pekan ke 27.
 
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini 15 Februari 2021: Andin dan Al Jadi Suami-Istri Seutuhnya, Benarkah Hamil?

Orang tuanya, Emily Rospo dan pasangannya Samantha Hughes, diperingatkan bahwa Orlo mungkin tidak akan selamat. 
 
Tetapi, sekarang bayi kecil itu berkembang pesat setelah dokter menyelamatkan hidupnya dengan memasukkannya ke dalam tas sandwich untuk membantu mengatur suhu tubuhnya setelah dia lahir.

"Ketika dia lahir, mereka bekerja keras untuk membuatnya bernapas. Mereka memasukkan selang ke tenggorokannya dan memasukkannya ke dalam kantong sandwich plastik untuk memastikan suhunya naik," kata Emily yang berasal dari Hitchin, Herts, Inggris yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Mirror pada Senin, 15 Februari 2021.
 
Baca Juga: Bansos Rp300 Ribu Cair Lagi Februari 2021, 3 Golongan Berikut Dipastikan Jadi Penerima

"Saya diberitahu bahwa kantong sandwich itu untuk menjaga suhu tubuhnya; saya belum pernah mendengarnya sebelumnya," kata Emily menambahkan.

Atas peristiwa yang emosional di ruangan tersebut, Emily pun mengaku bahwa dirinya tak sempat melihat Orla dibawa pergi oleh petugas medis.

Bayi yang menggemaskan itu masih dalam inkubator, dan panjangnya belum mencapai sepanjang sarung tangan APD (alat pelindung diri), tetapi para ahli mengatakan dia sekarang berkembang dengan sangat baik.
 
Baca Juga: Kemas Larutan Garam dan Air, Pembuat Vaksin Covid-19 Palsu di Tiongkok Raup Untung hingga Rp38,8 Miliar

"Melihat dia di sana sangat mengerikan, dia sangat kecil," kata Emily.

Sebelumnya, Emily pun sempat diperingatkan oleh dokter terkait kemungkinan terburuk yang menimpa bayinya itu.

"Kami diberitahu beberapa kali untuk bersiap menghadapi yang terburuk dan bahwa dia tidak mungkin berhasil," kata Emily.
 
Baca Juga: Link Download dan Streaming Lagu Gimme Gimme - NCT 127 untuk Chart Billboard dan Music Show

Sang ibu mengaku telah berusaha mendapatkan seorang bayi selama kurang lebih sekira tiga tahun. Tetapi, saat diberitahu kemungkinan bayinya tak akan selamat, Emily merasa sangat hancur.

"Kami telah mencoba mendapatkan bayi selama tiga tahun dan telah melakukan perjalanan dengan IVF. Jadi untuk diberitahu ini, sangat menghancurkanku," katanya.

"Tidak ada yang bisa mempersiapkan untuk diberi tahu bahwa bayi Anda mungkin tidak akan selamat," katanya menambahkan.
 
Baca Juga: Unggah Foto Pakai Hanbok, Kim So Hyun Diserang Netizen Tiongkok: Terimakasih Sudah Mencintai Budaya Kami

Emily pun mengaku bahwa saat itu dirinya sangat takut dan gugup, tetapi ketakutannya itu berkurang saat suaminya diizinkan masuk ke ruangan bersalin untuk menemaninya. 
 
Emily mengaku bahwa kehadiran sang suami disampingnya mampu mendukung dirinya untuk melahirkan Orla.

Meski dokter menyebut peluang keselamatan bayi sangat kecil, Emily tetap optimis dan yakin bahwa ia dan anaknya akan selamat.
 
Baca Juga: Hari Single Sedunia, Saatnya Apresiasi Dirimu

"Meskipun diberi tahu peluangnya kecil, saya tetap berpikiran positif dan percaya dia akan berhasil, itulah yang membuat saya lolos," katanya.

Namun, takdir berkata lain, meski terlahir sangat mungil dengan berat hanya 16 ons, Orla pun berhasil selamat. Emily pun yakin bahwa semua itu berkat penanganan petugas medis yang sangat gigih.

"Kami tahu mereka berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya bernapas dan saya merasa beruntung, Samantha bisa menemani saya, karena saya takut saya mungkin tidak dapat ditemani karena adanya virus corona," kata Emily.
 
Baca Juga: Kejar Anjing Pakai Mobil sambil Teriak 'Bodoh', Remaja Ini Disebut Biadab oleh Warganet

Saat ini, Emily dan Samantha belum diizinkan untuk menggendong bayinya. Tetapi, mereka diizinkan untuk menyentuhnya dan menghabiskan waktu bersama Orla.

Emily selalu menjenguk Orla setiap hari untuk melihat perkembangan bayinya tersebut.

"Dia tinggal di rumah sakit Luton dan Dunstable dan stafnya sangat luar biasa. Kami melihat keadaannya setiap hari, dia telah berhasil menambah sedikit beban jadi kami hanya mencoba untuk tetap positif," katanya.
 
Baca Juga: 'Podcast Deddy Corbuzier Solusi Semua Masalah', dr. Tirta: KPI, Gilang Dirga dan Saya Dipertemukan!

Orang tua Emily dan Samantha pun sempat terkejut ketika mereka diberitahu bahwa Emily harus menjalani operasi sesar darurat hanya dalam 27 minggu setelah didiagnosis dengan insufisiensi plasenta.

Pada minggu ke 27, si mungil Orla lahir pada tanggal 28 Januari dengan berat hanya 490 gram.

Sang suami pun memberikan tanggapan terkait pengalamannya saat diminta tolong untuk membantu petugas medis.
 
Baca Juga: Robby Purba Akui Psikisnya Terguncang Usai Video Dorong Pelayan Viral, Netizen Salfok: S3 Marketing

"Mereka meminta saya untuk memotong talinya dan saya harus melihat bayi cantik kami untuk pertama kalinya, saya belum pernah melihat sesuatu yang begitu kecil dan rapuh.

Samantha pun mengaku jika dirinya terus mendoakan Orla setiap waktu agar anaknya itu terus bertumbuh dan menjadi seorang yang kuat.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x