Tersesat di Gurun Libya Selama 6 Bulan, 8 Anggota Keluarga Asal Sudan Tewas Kelaparan

- 22 Februari 2021, 06:50 WIB
Ilustrasi gurun pasir
Ilustrasi gurun pasir /Nytimes

PR PANGANDARAN - Insiden tragis menimpa rombongan keluarga asal Sudan yang ditemukan tewas di Gurun Libya.

Delapan dari 21 anggota keluarga yang tersesat di Gurun Libya itu ditemukan tewas akibat kelaparan.

Keluarga itu tersesat di Gurun Libya selama enam bulan usai mobil yang dinaiki mereka mengalami kecelakaan hingga berakhir tewas.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman The New Arab pada Sabtu, 13 Februari 2021, pihak kepolisian Libya menemukan delapan jenazah anggota keluarga asal Sudan yang diduga tewas itu.

Baca Juga: Sebut Donald Trump Beruntung Sembuh dari Covid-19, Anthony Fauci: Usia dan Berat Badannya Jadi Masalah Serius

Mereka tersesat di Gurun Libya yang merupakan salah satu bagian Gurun terbesar, yaitu Gurun Sahara.

Polisi menduga perbekalan keluarga tersebut habis saat tersesat di Gurun Libya selama enam bulan hingga mengakibatkan mereka tewas kelaparan.

Mayat tiga wanita dan lima pria ditemukan tewas di tempat kejadian. Nasib 13 orang lainnya hingga kini masih belum diketahui.

Informasi tersebut seketika viral di media sosial usai tersebarnya sebuah foto yang menunjukan kepolisian Libya saat mengevakuasi mayat anggota keluarga itu dari sebuah mobil yang telah hancur.

Baca Juga: Minta Ayus Tabayun, Aldi Taher Siap Nikahi Nissa Sabyan: Presiden Poligami Muda Indonesia

Beberapa mayat anggota keluarga di antaranya bahkan ditemukan telah terkubur sebagian oleh bukit pasir.

Media lokal melaporkan sekitar 21 orang, termasuk anak-anak sedang menempuh perjalanan dengan Toyota Sequoia putih yang ditemukan 400 km barat daya kota Kufra di Libya.

Investigasi yang dilakukan oleh polisi Libya mengungkap bahwa keluarga itu berangkat dari El Fasher di Sudan ke kota Kufra di Libya pada Agustus tahun lalu.

Diduga, keluarga itu hendak mengungsi dari negeri asalnya yaitu Sudan yang diketahui kini tengah dilanda perang saudara.

Baca Juga: Akui Khilaf, Pakar Ekspresi Ungkap Permintaan Maaf Ayus Sabyan Tak Tulus dan Hanya Redam Keadaan

Pihak berwenang langsung mengadakan penyelidikan untuk mengetahui bagaimana insiden tragis itu terjadi.

Seperti dketahui, sebelum mereka menyeberang ke Eropa, Libya adalah salah satu tempat persinggahan bagi para pengungsi dari beberapa negara di benua Afrika.

Para pengungsi itu nekat menempuh perjalanan melewati gurun Libya yang sangat berbahaya sebagai jalur belakang memasuki Libya.

Baca Juga: Enas Saeed, Remaja dengan Lengan Bionik yang Membuatnya Merasa Seperti Pahlawan

Hal itu dilakukan supaya mereka tak sampai tertangkap oleh aparat saat memasuki wilayah negara tersebut.

Letak gurun Libya yang begitu terpencil pun menjadi salah satu faktor banyaknya para pengungsi yang melalui jalur tersebut.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Araby


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x