AS Disebut Mendorong Terorisme Kawasan Usai Luncurkan Serangan Udara di Suriah

- 27 Februari 2021, 21:45 WIB
ILUSTRASI Bendera AS.*
ILUSTRASI Bendera AS.* //PIXABAY

PR PANGANDARAN - Telah terjadi serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas milisi sokongan Iran di Suriah pada Jumat,26 Februari 2021.

Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani menyebut kejadian serangan udara AS di Suriah itu mendorong aksi terorisme di kawasan tersebut.

Sedangkan, pemerintah AS mengatakan serangan udara yang dilakukan dengan menyasar kelompok paramiliter Kataib Hezbollah (KH) di perbatasan Suriah-Iran itu merupakan respons atas serangan roket yang menarget AS di Irak.

"Langkah terbaru Amerika Serikat itu memperkuat dan memperluas aktivitas teroris Daesh (yang ingin membentuk Negara Islam) di kawasan," ucap Shamkhani, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com, Sabtu, 27 Februari 2021.

Baca Juga: Aktor Legendaris 'Paman Boboho' Ng Man-Tat Meninggal Dunia Setelah Idap Kanker

Shamkhani mengungkapkan, serangan tersebut merupakan babak baru dari terorisme.

"Serangan terhadap pasukan perlawanan anti teroris adalah babak baru dari terorisme yang terorganisasi," tutur Shamkhani.

Shamkhani menyampaikan, pihaknya akan melakukan konfrontasi terhadap rencana AS untuk membangkitkan terorisme di kawasan.

Fuad Hussein juga akan bertemu Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam kunjungan kedua ke Iran dalam sebulan belakangan.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Irak, Fuad Hussein berada di Iran untuk membahas pembangunan kawasan, termasuk cara-cara untuk menyeimbangkan relasi serta menghindari ketegangan dengan para pejabat Iran,

Baca Juga: Cek Fakta: Peneliti Australia Dikabarkan Sebut Jokowi Tak Berkemampuan dan Miliki Daya Rusak, Ini Faktanya

Sementara itu, kelompok milisi Irak yang disokong Iran tersebut menyebut serangan AS telah menewaskan satu orang kombatan dan melukai empat orang lainnya.

Pihak AS sendiri mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden ingin menunjukkan sikap tegas namun juga berupaya menghindari ketegangan regional.

Serangan udara AS tertuju kepada  fasilitas milik kelompok milisi yang berada di Suriah bagian Timur, perbatasan Suriah-Irak, area pengendalian penyeberangan senjata, personel, dan juga barang-barang.

Baca Juga: Paman Boboho Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karir Ng Man Tat yang Dibesarkan Film 'Shaolin Soccer'

Sejumlah pejabat Irak dan para petinggi Barat menuduh kelompok milisi itu terlibat dalam serangan roket mematikan terhadap fasilitas dan personel AS di Irak pada bulan lalu.

AS dan Iran sama-sama mencari pengaruh dalam ketegangan yang meningkat di kawasan tersebut, khususnya setelah AS yang di bawah perintah Presiden Donald Trump, hengkang dari Perjanjian Nuklir Iran pada 2018.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x