Bobde dilaporkan memberi tahu seorang teknisi pemerintah yang dituduh melakukan pemerkosaan anak.
“Jika Anda ingin menikahi dia (korban), kami dapat membantu Anda. Jika tidak, Anda kehilangan pekerjaan dan masuk penjara,” ujar Shrad Arvind Bobde.
Terdakwa dituduh melakukan serangkaian tindakan kriminal yang kejam terhadap korban yang masih berada di bawah umur.
Termasuk di dalamnya pelaku melakukan pelanggaran seperti menguntit, mengikat, mencekik, dan berulang kali memperkosanya.
Selain itu, terdakwa juga mengancam akan menyiramnya dengan bensin, dibakar hidup-hidup dan dibunuh oleh saudara laki-lakinya.
Surat terbuka telah dikeluarkan untuk Ketua Mahkamah Agung oleh para aktivis hak asasi manusia yang menuntut pengunduran dirinya.
"Dengan menyarankan pemerkosa ini menikahi korban-korban, Anda, ketua pengadilan India, berusaha untuk mengutuk korban-selamat untuk pemerkosaan seumur hidup di tangan penyiksa yang mendorongnya untuk mencoba bunuh diri," ujar petisi yang meminta Ketua Mahkamah Agung India mundur.
India diketahui memiliki catatan buruk tentang kekerasan seksual. Ini adalah salah satu dari banyak insiden yang menarik perhatian internasional.
Artikel Rekomendasi