Viral! Tentara Myanmar Gunakan TikTok Ancam Pengunjuk Rasa, Begini Kronologinya

- 7 Maret 2021, 15:27 WIB
Ilustrasi bendera Myanmar.
Ilustrasi bendera Myanmar. /Pixabay/jorono

PR PANGANDARAN – Konflik sengit di Myanmar memang menjadi pusat perhatian dunia. Belakangan beredar pula video tentara Myanmar yang menggunakan Tiktok untuk ancam pengunjuk rasa.

Dalam video yang viral di media maya, tentara Myanmar tersebut terlihat ancam pengunjuk rasa dengan menodongkan senjatanya ke arah kamera.

“Aku akan menembakmu di kepala,” itulah ungkapan yang digunakan tentara Myanmar tersebut untuk ancam pengunjuk rasa di Myanmar.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, tentara Myanmar ini menggunakan aplikasi TikTok untuk menghentikan pengunjuk rasa.

Baca Juga: Amanda Manopo Mulai Syuting Ikatan Cinta, Tangis Sang Ibu Justru Pecah

Semua bermula sejak kudeta militer Myanmar bergulir dengan mengambil alih pemerintahannya.

Sejak saat kudeta militer Myanmar itu juga protes telah diadakan di seluruh negeri, dengan berakhir dengan banyaknya kekerasan.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa setidaknya 38 orang telah tewas pada 4 Maret saja dengan jumlah korban sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak.

Sayangnya, kekerasan tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat karena junta militer tetap menentang tekanan internasional.

Baca Juga: Usai Putus dari Billy Syahputra, Terungkap Sosok Pria Pendamping Amanda Manopo Kini

Selain itu, tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata berkomitmen penuh untuk kudeta dengan banyak ancaman kekerasan dan kematian bagi pengunjuk rasa junta.

Bahkan, tentara dan polisi Myanmar yang bersenjata ini bahkan menggunakan media sosial seperti TikTok untuk mengancam para pengunjuk rasa di negara tersebut.

Seperti dilansir Reuters, kelompok hak digital lokal bernama Myanmar ICT for Development (MIDO) mengatakan telah menemukan lebih dari 800 video pro-militer di TikTok yang mengancam publik jika melawan junta militer.

Menurut direktur eksekutif MIDO Htaike Htaike Aung, video yang mereka temukan hanyalah puncak gunung es dan ada banyak video tentara dan polisi berseragam lainnya yang mengancam publik di TikTok.

Baca Juga: Kaesang Pangarep Gandeng Cewek Baru, Ibunda Felicia Tissue: Guna-guna Lebih Kuat dari Pandemi Ya?

Satu video yang menjadi viral pada bulan Februari menunjukkan seorang pria di asrama tentara mengarahkan senapan serbu ke kamera dan berbicara kepada pengunjuk rasa.

"Aku akan menembak wajahmu ... dan aku menggunakan peluru sungguhan," katanya.

"Saya akan berpatroli di seluruh kota malam ini dan saya akan menembak siapa pun yang saya lihat ... Jika Anda ingin menjadi martir, saya akan memenuhi keinginan Anda," sambungnya.

Sejak video tersebut menjadi viral di TikTok, perusahaan tersebut telah berjanji untuk menghapus video apa pun yang memicu kekerasan.

Baca Juga: Lihat Amanda Manopo Jatuh Sakit akibat Lelah Syuting, Sang Ibu: Dia Bertanggungjawab sama Keluarga!

TikTok juga merilis pernyataan yang mengatakan bahwa mereka telah dan akan terus segera menghapus semua konten yang menghasut kekerasan atau menyebarkan informasi yang salah atau konten apa pun yang melanggar pedomannya.

TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial yang tumbuh paling cepat di Myanmar, bahkan sebelum kudeta.****

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x