Diblokir Permanen dari Twitter, Donald Trump Akui Lebih Suka 'Siaran Pers' dan Berniat Buat Platform Sendiri

- 27 Maret 2021, 12:27 WIB
Donald Trump yang mengaku tak masalah diblokir permanen dari Twitter karena lebih suka siaran pers dan berniat platform sendiri.*
Donald Trump yang mengaku tak masalah diblokir permanen dari Twitter karena lebih suka siaran pers dan berniat platform sendiri.* /REUTERS/Erin Scott/File Photo

PR PANGANDARAN - Mantan Presiden AS, Donald Trump mengklaim bahwa dia lebih suka rilis berita yang lebih jarang setelah dia diblokir dari Twitter atas kerusuhan Capitol pada bulan Januari lalu.

Sejak meninggalkan jabatannya, Trump telah mengeluarkan serangkaian siaran pers seperti tweet di bawah kop surat The Office Of Donald J. Trump, di mana ia telah mendukung kandidat yang disukai dan mengulangi klaim palsunya bahwa pemilu 2020 telah dicurangi.  

Dia mengatakan kepada pembawa acara Fox News Laura Ingraham, Kamis malam, 25 Maret 2021 bahwa dia lebih suka mode komunikasi barunya yakni 'siaran pers' karena tidak lagi dibatasi jumlah karakter.

Baca Juga: Dengan Teknologi Baru, Pasukan Lapis Baja ke-188 Israel Siap untuk Perang Hizbullah

Tetapi dia menambahkan bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk membuat platform sendiri untuk pasukan pengikut online-nya. 

Sejak meninggalkan jabatannya, Trump telah mengeluarkan serangkaian siaran pers seperti tweet, termasuk pada 10 Maret lalu yang mengklaim penghargaan atas keberhasilan vaksin Amerika.

Ditanya tentang kemungkinan platform baru, Trump menjawab bahwa ia mungkin saja membuatnya karena memiliki 200 jutaan pengikut.

"Dalam kasus saya, saya memiliki banyak pilihan, karena kami memiliki 200 juta lebih pengikut," kata Donald Trump yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Daily Mail pada Sabtu, 27 Maret 2021.

Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka 2021 Akan Diluncurkan dengan Anggaran Rp2,5 Triliun, Ini Penjelasan Kemendikbud

Tetapi, ia juga mengaku bahwa saat ini dirinya menyukai cara komunikasi melalui 'siaran pers.'

"Apa yang saya lakukan sekarang, saya hampir lebih menyukainya, saya pikir saya menyukainya dengan lebih baik," kata Trump menambahkan.

"Kami tidak lagi dibatasi oleh sejumlah karakter, kami tidak lagi ditempatkan di bawah layar kaca yang terus terang anda melakukannya lebih sedikit (mengeluarkan statement) dan dapat melakukannya dengan lebih baik," kata Trump.

Trump pun mengatakan jika ia mengeluarkan statement melalui siaran pers dari kantornya dirasa lebih efektif dibanding melalui Twitter.

Baca Juga: Terpisah Selama 20 Tahun, Wanita Kembar Dipertemukan Usai Main TikTok

"Saya mengeluarkan pernyataan sekarang dari The Office Of Donald J. Trump dan pernyataan itu diambil oleh semua orang. Ini sebenarnya bekerja lebih baik sekarang," katanya.

"Dengan itu dikatakan, kami dapat membuka platform kami sendiri, tetapi mengeluarkan pernyataan (melalui siaran pers), itu sampai ke semua orang, itu sangat efektif," lanjutnya.

Ditanyai soal kenyamanan, Trump pun menjawab bahwa membuat pernyataan lewat siaran pers lebih nyaman tanpa harus berhati-hati dan menerima hujatan jika terdapat kesalahan penulisan.

"Sebenarnya saya tahu, itu sangat benar, dan saya tidak harus terlalu berhati-hati dengan setiap kata. Jika saya menempatkan koma di tempat yang salah, itu akan menjadi 'oh dia tidak tahu bahasa Inggris yang benar'," katanya.

Baca Juga: Terpisah Selama 20 Tahun, Wanita Kembar Dipertemukan Usai Main TikTok

Lebih lanjut, tanpa akun Twitter kini ia mengaku lebih banyak waktu luang dan dapat fokus terhadap satu fokus yang penting. 

"Anda memiliki lebih banyak waktu, dan sebenarnya Anda benar-benar dapat mengarahkan sesuatu dan memfokuskan sesuatu pada hal yang sangat penting," kata Trump.

Trump juga mengklaim bahwa Twitter kini menjadi membosankan usai ia dipaksa hengkang dari media sosial tersebut.

"Twitter menjadi sangat membosankan. Banyak orang meninggalkan Twitter, ini menjadi sangat, sangat membosankan. Kami pergi, dan banyak orang lain pergi," katanya.

Baca Juga: Catat! Jadwal Lengkap Pencairan Bansos April 2021, PKH, Program Sembako/BPNT, dan BST

Seperti yang diketahui, akun Twitter Donald Trump secara permanen ditangguhkan setelah dia dituduh menghasut massa untuk menyerang aula Kongres dalam upaya yang gagal untuk membatalkan hasil pemilihan. 

Akun resmi POTUS juga telah menghapus semua tweetnya sebelum diserahkan kepada administrasi Joe Biden pada 20 Januari 2021 lalu.

Terdapat sekutu Trump lainnya yang akan dilarang dari situs tersebut termasuk pengacara Sidney Powell, mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dan supremo MyPillow Lindell.  

Beberapa konservatif lebih menyukai situs 'kebebasan berbicara' yang dinamai Parler, tetapi itu juga mengalami kemunduran ketika web host Amazon mencabut stekernya pada Januari lalu.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x