PR PANGANDARAN - Seorang juru bicara Taliban mengatakan pada Senin, 12 April 2021 milisi agama tidak akan menghadiri konferensi perdamaian yang direncanakan untuk sementara akhir pekan ini di Turki.
Ketidakhadiran Taliban dalam konferensi perdamaian tersebut menempatkan upaya Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan rencana perdamaian dalam waktu dekat dalam bahaya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan, ia ingin melihat kesepakatan damai antara pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan diselesaikan pada konferensi yang diselenggarakan oleh Turki dan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Baca Juga: Jelang Ramadhan, Keluarga Cium Aroma Julia Perez dari Kamarnya: Suara Manggil juga Ada
Pemerintah Afghanistan, pejabat AS dan Turki mengatakan mereka bermaksud untuk memulai konferensi pada hari Jumat dan berlangsung selama 10 hari.
Tidak ada tanggal baru untuk konferensi Turki yang ditetapkan, tetapi waktu hampir habis pada batas waktu 1 Mei untuk penarikan pasukan AS dan NATO dari Afghanistan sesuai dengan kesepakatan yang dibuat pemerintahan Trump dengan Taliban lebih dari setahun yang lalu.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, Presiden Joe Biden mengatakan dia berkomitmen untuk mengakhiri perang terpanjang di Amerika tetapi AS dilaporkan sedang mencari perpanjangan tiga hingga enam bulan.
Hingga saat ini Taliban telah menolak, memperingatkan "konsekuensi" jika Washington mengingkari kesepakatan dan jadwal penarikan.
Artikel Rekomendasi