Dia mengulanginya sampai dia menikahi istri atau mantan istrinya empat kali dan berhasil mendapatkan total cuti 32 hari.
Namun, majikannya mengetahui apa yang sedang terjadi dan menolak untuk menyetujui permintaan cuti pria tersebut setelah 8 hari pertama.
Pria itu tidak terhalang dan melanjutkan cuti 32 hari penuh dan setelah itu mengajukan pengaduan terhadap majikannya.
Pria itu melakukan penelitiana dan mengetahui bahwa menurut Pasal 2 Aturan Cuti Tenaga Kerja di Taiwan.
“Seorang karyawan berhak atas cuti berbayar selama delapan hari untuk pernikahan mereka sendiri”.
Baca Juga: Kucing Ini Dapat Reward Jadi Kepala Polisi Sehari di Jepang Usai Selamatkan Lansia dari Selokan
Oleh karena itu, permohonan cuti berbayar selama 32 hari sementara tidak konvensional, sah.
Faktanya, Biro Tenaga Kerja Kota Taipei memihak pengantin pria pada Oktober 2020 setelah pengaduan tersebut.
Bank mengajukan banding, mengklaim bahwa 'penyalahgunaan cuti pernikahan yang bermaksud jahat bukanlah penyebab yang sah berdasarkan Peraturan Cuti Buruh', tetapi pada 10 April 2021, banding tersebut juga ditolak.
Artikel Rekomendasi