Pada hari penyerangan pada 7 Juni 2016 sambil mengacungkan pisau, Daryati meminta paspor milik Seow.
Ketika perempuan tua itu berteriak, Daryati menyeretnya ke toilet dan menutup pintu sebelum menebas dan menusuk leher, kepala, dan wajah korban berulang kali.
Berdasarkan hasil otopsi korban menerima luka sebanyak 94 titik. Ketika suami Seow mendengar keributan itu, dia menggunakan obeng untuk membuka pintu toilet tetapi Daryati menyerangnya dengan membawa dua pisau.
Daryati menikamnya di leher, tetapi pria itu berhasil mengalahkannya dan mengikat tangannya dengan kabel dan menghubungi polisi.
Seow meninggal karena banyak luka sayatan dan tusukan di kepala dan lehernya yang mengakibatkan pendarahan hebat.
Daryati pernah bersaksi bahwa dia mengalami depresi ketika remaja setelah diperkosa oleh saudara laki-lakinya.
"Saat itu saya dalam keadaan sangat marah dan saya tidak bisa mengendalikan tangan saya," kata Daryati bersaksi.
Baca Juga: Tinggal di Kolong Jembatan, Gelandangan Nigeria Ini jadi Model Secara Tidak Sengaja
Artikel Rekomendasi