PR PANGANDARAN – India mencatat hari paling mematikan dari pandemi virus korona dengan 3.689 kematian dalam 24 jam terakhir.
Minggu adalah hari keempat berturut-turut India mencatat lebih dari 3.000 kematian ketika gelombang kedua pandemi terus berlanjut dan terus membuat rekor baru yang suram.
Secara keseluruhan 215.542 orang telah meninggal karena Covid-19 di negara tersebut.
Baca Juga: Istri Dihujat Tidak Bisa Hamil karena sering Julid, Gilang Dirga Ngamuk Berniat Penjarakan Netizen
Jumlah kasus melonjak menjadi 19,5 juta dengan 392.488 infeksi baru, data pemerintah menunjukkan.
India menjadi negara pertama yang melewati 400.000 kasus setiap hari pada hari Sabtu.
Sistem perawatan kesehatan kewalahan dan kekurangan oksigen medis telah muncul sebagai tantangan paling serius.
Baca Juga: Ngeri Lihat Kerumunan di Tanah Abang, Ernest Prakarsa: Pemerintah Lagi Ngapain Ya?
Dilansir dari Al Jazeera tiga puluh empat pasien meninggal karena kekurangan oksigen di rumah sakit di ibukota New Delhi dan negara bagian Andhra Pradesh dan Haryana pada hari Sabtu, Times of India melaporkan.
Sementara itu, pengadilan di New Delhi mengatakan akan mulai menghukum pejabat pemerintah karena gagal mengirimkan barang-barang penyelamat jiwa.
Pemerintah telah menggunakan rel kereta api, angkatan udara, dan angkatan laut untuk membawa tanker oksigen ke daerah yang paling parah terkena dampak di mana rumah sakit yang kewalahan.
Tetapi karena pemerintah tidak dapat mempertahankan pasokan oksigen yang stabil, beberapa otoritas rumah sakit meminta intervensi pengadilan di ibu kota India.
“Air telah melampaui kepala. Cukup sudah,” kata Pengadilan Tinggi New Delhi, menambahkan akan mulai menghukum pejabat pemerintah jika pasokan oksigen yang dialokasikan ke rumah sakit tidak terkirim.
"Kami tidak bisa membiarkan orang sekarat," kata Hakim Vipin Sanghi dan Rekha Patil.
Baca Juga: Ramal Bakal Banyak yang Ngotot Mudik Gegara Terlalu Percaya Vaksin, Denny Darko: Ada Kesalahan
Sementara itu, Duta Besar Prancis Emmanuel Lenain mengatakan negaranya ingin menunjukkan solidaritas dengan India.
“Epidemi masih berlangsung di satu negara. Dunia tidak akan aman sampai kita semua aman. Jadi ini masalah yang mendesak," katanya.
Bantuan internasional juga datang dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang telah menjanjikan dukungan kepada India karena sistem perawatan kesehatannya menuju ambang kehancuran.
Baca Juga: RESMI! Ini Besaran Zakat Fitrah 2021 Kabupaten Pangandaran
Pemerintah federal juga telah dituduh gagal menanggapi peringatan pada awal Maret dari penasihat ilmiahnya sendiri bahwa varian baru dan lebih menular sedang terjadi di negara itu.***
Artikel Rekomendasi