Tiongkok 'Tidak Bertanggung Jawab', NASA Geram Dunia Tegang Gegara Roket Jatuh di Samudra Hindia

- 10 Mei 2021, 08:15 WIB
NASA geram dengan Tiongkok bersikap tidak bertanggung jawab dengan Roket Long March 5B usai jatuh di Samudra Hindia.*
NASA geram dengan Tiongkok bersikap tidak bertanggung jawab dengan Roket Long March 5B usai jatuh di Samudra Hindia.* //Reuters/Carlos Garcia Rawlins

Akan tetapi, ketidakpastian atas peluruhan orbit roket dan kegagalan Tiongkok untuk mengeluarkan jaminan yang lebih kuat dalam perjalanan hingga masuk kembali dipicu kecemasan.

“Sangat penting bagi Tiongkok dan semua negara antariksa dan entitas komersial untuk bertindak secara bertanggung jawab dan transparan di luar angkasa untuk memastikan keselamatan, stabilitas, keamanan, dan keberlanjutan jangka panjang aktivitas luar angkasa,” ujarnya.

Baca Juga: Gempi Nyanyikan Lagu Daddy I Love You di Hamparan Alam, Gading Marten: Kado Ulang Tahun Terbaik!

Ahli astrofisika yang bermarkas di Harvard, Jonathan McDowell, mengatakan potensi zona puing-puing bisa jadi sejauh utara New York, Madrid atau Beijing, dan sejauh selatan Chili dan Wellington, Selandia Baru.

Sejak potongan besar stasiun luar angkasa NASA Skylab jatuh dari orbit pada Juli 1979 dan mendarat di Australia, sebagian besar negara telah berusaha untuk menghindari entri ulang yang tidak terkendali melalui desain pesawat ruang angkasa mereka, kata McDowell.

“Itu membuat perancang roket Tiongkok terlihat malas karena mereka tidak membahasnya,” ujar McDowell.

Baca Juga: Kagumi Sang Ratu Dangdut, Inul sebut Elvy Sukaesih Berjiwa Petarung: Betahan Biar Digempur Pendatang Baru

Di sisi lain, sebuah tabloid Tiongkok dikabarkan menepis kekhawatiran "western hype" bahwa roket itu di luar kendali dan dapat menyebabkan kerusakan.

Wang Wenbin selaku juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok pun angkat bicara soal ini pada hari Jumat, 7 Mei 2021.

"Ini adalah praktik umum di seluruh dunia untuk roket tingkat atas terbakar saat memasuki kembali atmosfer," ujarnya.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah