Meskipun mengkritik Israel di masa lalu hampir merupakan tabu politik, jajak pendapat menunjukkan bahwa ‘dua pertiga orang Amerika, termasuk 81% dari Demokrat mengatakan bahwa dapat diterima atau bahkan kewajiban anggota Kongres AS untuk mempertanyakan hubungan Israel-Amerika’.
Itu menandakan perubahan besar dalam sikap Amerika terhadap Israel.
Beberapa analis berpendapat bahwa mengintensifkan wacana liberal Amerika yang dibantu oleh kritik sayap kiri terhadap tindakan Israel yang dipimpin oleh para pemimpin Demokrat seperti Bernie Sanders, seorang politisi Yahudi-Amerika, membantu mengubah dinamika politik di Amerika Serikat.
Juga penelitian akademis liberal seperti The Israel Lobby dan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat yang ditulis oleh profesor terkemuka, John Mearsheimer dan Stephen Walt, telah mengungkap seberapa besar pengaruh Israel menciptakan risiko politik yang tidak perlu bagi Washington.
Jajak pendapat yang sama juga menunjukkan bahwa di masa depan, Demokrat mungkin akan dibagi dalam istilah yang sama untuk mendukung Israel dan Palestina.
Baca Juga: Negara Barat Ramai Suarakan Dukungan Palestina, Israel Kehilangan Pengaruhnya?
"Demokrat menginginkan pemerataan AS dalam masalah ini," tulis Shibley Telhami, seorang profesor di departemen pemerintah dan politik di Universitas Maryland, yang memimpin penelitian.
Pemilu pertama Partai Demokrat tahun 2020 di New York hampir menjadi adegan aksi langsung untuk melihat dinamika yang berubah di Amerika Serikat.
Di Distrik Kongres ke-16, Jamaal Bowman, seorang pendatang baru, menantang Eliot Engel, seorang politisi veteran.
Artikel Rekomendasi