Sekjen PBB Sambut Baik Pengumuman Gencatan Senjata Gaza antara Israel dan Hamas

- 21 Mei 2021, 14:15 WIB
Antonio Guterres, Sekjen PBB
Antonio Guterres, Sekjen PBB /Anadolu Agency

PR PANGANDARAN - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres membuat pernyataan kepada wartawan di Markas Besar PBB di New York, beberapa menit sebelum gencatan senjata yang yang telah dinegosiasikan dan akan diberlakukan.

"Saya menyambut gencatan senjata antara Gaza dan Israel, setelah 11 hari permusuhan mematikan," katanya, menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada semua korban serangan, dan orang yang mereka cintai, di seluruh Israel dan wilayah Palestina yang diduduki.

Menurut laporan terbaru, setidaknya 232 warga Palestina, termasuk lebih dari 60 anak telah tewas sejak kekerasan meletus di perbatasan Gaza selatan Israel pada hari Senin.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Ini Kata Psikolog tentang Kondisi Istri Atta Halilintar: Takut, Sedih karena...

Setidaknya 12 orang tewas di Israel, ketika Hamas dan kelompok ekstremis lainnya melepaskan tembakan roket yang terkadang roket tersebut masuk ke dalam wilayah Israel.

"Saya memuji Mesir dan Qatar atas upaya yang dilakukan, dalam koordinasi erat dengan PBB, untuk membantu memulihkan kondisi di Gaza dan Israel," tambah Sekjen PBB itu, menyerukan semua pihak untuk melakukan gencatan senjata.

Guterres mengatakan bahwa penting bagi komunitas internasional yang lebih luas untuk bekerja dengan PBB, untuk mengembangkan dukungan yang terintegrasi dan kuat untuk rekonstruksi dan pemulihan yang cepat dan berkelanjutan dan mendukung rakyat Palestina dan memperkuat institusi mereka.

Baca Juga: Anak Rizki DA Beri Firasat Sebelum Sang Kakek Pergi, Nadya Mustika Rahayu: Mungkin Ini yang Dimaksud Syaki

Dia menegaskan bahwa para pemimpin di Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab "di luar pemulihan kedua negara tersebut, untuk memulai pembicaraan serius guna mengatasi akar penyebab konflik.

Sekjen PBB tersebut menggambarkan Gaza sebagai bagian integral dari Negara Palestina masa depan dengan mengatakan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan "rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan.

"Hamas telah menguasai daerah kantong itu sejak memenangkan pemilihan pada tahun 2006 dan mendorong lawan kami, faksi Fatah, yang memegang kekuasaan di Tepi Barat.

Baca Juga: Aurel Keguguran, Mbak You Sentil Atta Halilintar: Nggak Semua Harus Dibuat Konten, Jangan Berlebihan

Guterres menggarisbawahi komitmen mendalam PBB untuk bekerja dengan Israel dan Palestina, dan dengan semua mitra internasional dan regional, termasuk melalui Kuartet Timur Tengah, untuk kembali ke jalur negosiasi yang bermakna untuk mengakhiri pepeprangan dan memungkinkan realisasi.

Solusi dua negara berdasarkan garis tahun 1967, resolusi PBB, hukum internasional, dan kesepakatan bersama. 

Ditanya apa menurutnya langkah selanjutnya, Sekretaris Jenderal mengatakan bahwa menstabilkan gencatan senjata adalah prioritas utama.***

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: news.un.org


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah