20 Tahun Buron Gegara Bunuh 70 Harimau Benggala, Pemburu Talukder Berhasil Ditangkap di Bangladesh

- 2 Juni 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi, setelah buron selama 20 tahun gegara bunuh 70 harimau benggala, pemburu ini berhasil ditangkap di Bangladesh.
Ilustrasi, setelah buron selama 20 tahun gegara bunuh 70 harimau benggala, pemburu ini berhasil ditangkap di Bangladesh. /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Seorang pemburu terkenal yang sudah membunuh sekitar 70 harimau benggala akhirnya berhasil ditangkap oleh kepolisian Bangladesh setelah buron selama 20 tahun terakhir.

Lebih lanjut, Kapolsek setempat, Saidur Rahman mengatakan bahwa Habib Talukder yang dijuluki 'Harimau Habib' sengaja tinggal di dekat hutan untuk memburu harimau benggala dan selalu sukses melarikan diri setiap kali petugas menggerebek daerah tersebut hingga buron selama 20 tahun terakhir.

“Bertindak atas petunjuk, kami akhirnya berhasil menangkap dan mengirimnya (pemburu harimau benggala) ke penjara,” kata kapolsek area Bangladesh tentang kerja keras mengejar pemburu buron selama 20 tahun terakhir.

Baca Juga: 6 Cara Kreatif Ubah Limbah Makanan Jadi Layak dan Sehat Dikonsumsi, Salah Satunya Cemilan Kulit Semangka

Adapun Talukder biasa memburu dalam kawasan hutan bakau Sundarbans yang luas membentang di India dan Bangladesh, tak lain adalah rumah bagi salah satu populasi harimau benggala terbesar di dunia.

Lebih ironis lagi, harimau benggala yang berhasil diburu oleh pemburu itu, mulai dari kulit, tulang, dan daging akan dibeli oleh pedagang pasar gelap yang akan menjualnya di Tiongkok dan di tempat lain.

Kemudian, Talukder sendiri adalah pria berusia 50 tahun yang mulai perjalanan sebagai pemburu dengan mengumpulkan madu dari lebah liar di hutan dan menjadi terkenal karena eksploitasinya berburu harimau benggala dan lihai menghindari penangkapan.

Baca Juga: Trump Dilaporkan Ingin Kembali Jadi Presiden, Sebut AS akan Alami Kudeta Militer Gaya Myanmar

“Kami sama-sama menghormatinya dan takut padanya,” kata Abdus Salam, seorang pemburu madu lokal.

“Dia orang berbahaya yang bisa bertarung sendirian dengan Mama [harimau benggala] di dalam hutan.”

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah