Baterai Iron Dome Menipis, Israel Minta Rp14 Triliun ke AS untuk Isi Ulang

- 2 Juni 2021, 14:30 WIB
Israel disebut senator AS, Lindsey Graham akan meminta dana bantuan senilai Rp14 Triliun untuk isi ulang baterai Iron Dome.
Israel disebut senator AS, Lindsey Graham akan meminta dana bantuan senilai Rp14 Triliun untuk isi ulang baterai Iron Dome. /EVELYN HOCKSTEIN/POOL/REUTERS

PR PANGANDARAN - Pertempuran yang meletus di antara Israel dan Palestina ternyata membuat Israel ingin meminta dana bantuan satu miliar dolar (Rp14 Triliun) kepada Amerika Serikat, tiada lain demi mengisi ulang baterai Iron Dome yang sudah menipis.

Keinginan Israel meminta satu miliar dolar ini kemudian dijelaskan Senator Republik Lindsey Graham, bahwa itu adalah dana bantuan mendesak menyusul pertempuran dengan militan Palestina di Jalur Gaza bulan lalu.

"Akan ada permintaan (dana bantuan) besok, saya pikir, atau Kamis, oleh Israel ke Pentagon untuk bantuan satu miliar dolar untuk mengisi ulang baterai Iron Dome yang digunakan untuk membela Israel," kata Graham kepada Fox & Friends dalam sebuah wawancara dari Israel selatan.

Baca Juga: Rizky Billar Mimpi Nikah Muda, Pilih Lesti Kejora Gegara Perlakuan Ini

Sebagai informasi, selama 11 hari pertempuran,Israel melaporkan lebih dari 3.400 roket ditembakkan hingga sekitar 1.600 di antaranya dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, sebagian besar di daerah yang berbatasan dengan Jalur Gaza.

“Setiap kali seseorang mencoba untuk menghancurkan Israel, tanggapan kami akan lebih banyak membantu, dan itu dimulai dengan mengisi kembali Kubah Besi. Investasi satu miliar dolar akan menjadi investasi yang bagus untuk rakyat Amerika,” beber senator Graham.

Sedangkan, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz akan berangkat ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan.

Baca Juga: 6 Cara Kreatif Ubah Limbah Makanan Jadi Layak dan Sehat Dikonsumsi, Salah Satunya Cemilan Kulit Semangka

Dalam sebuah pernyataan, kantor Kemenhan Israel mengklaim juga akan membahas kesepakatan nuklir Iran, stabilitas regional dan tindakan untuk memastikan ketenangan jangka panjang di front Gaza.

Singkatnya, kunjungan Menhan Gantz ini akan menjadi kunjungan profil tinggi pertama oleh seorang pejabat Israel sejak Presiden Joe Biden menjabat.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Hareetz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x