PR PANGANDARAN - Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa ia akan membela kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina menjelang pertemuan puncak antara Biden dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Penasihat keamanan nasional Jake Sullivan mengatakan kepada wartawan bahwa Biden dan Zelenskiy berbicara tentang hubungan bilateral dalam panggilan telepon sebelum perjalanan Biden ke Eropa.
"Mereka memiliki kesempatan untuk berbicara panjang lebar tentang semua masalah dalam hubungan AS-Ukraina dan Presiden Biden dapat memberi tahu Presiden Zelensky bahwa dia akan berdiri teguh untuk kedaulatan Ukraina, integritas teritorial, dan aspirasinya saat kita maju," ujar Sullivan, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, Pisces Selasa, 8 Juni 2021: Ada yang Gelisah dan Tidak Bahagia
Putin dan Biden akan bertemu di Jenewa pada 16 Juni di tengah ketidaksepakatan tajam atas campur tangan pemilu, hak asasi manusia dan Ukraina.
Dalam panggilan telepon pertamanya pada bulan April dengan Zelenskiy setelah menjabat, Biden menawarkan Ukraina "dukungan tak tergoyahkan" ketika Rusia membangun pasukan di perbatasan timur Ukraina dalam kebuntuan yang mengkhawatirkan Kyiv dan pendukung Baratnya.
Mykhailo Podolyak, penasihat kepala staf Zelenskiy, mengatakan pemimpin Ukraina dan Biden mengoordinasikan posisi kebijakan mereka.
Baca Juga: Aa Gym Akhirnya Buka Suara Usai Disebut 19 Tahun Zalim ke Istri: Hah? Pada Sok Tahu!
Zelenskiy mengatakan di Twitter bahwa panggilan telepon itu juga mencakup aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO dan jalur pipa Nord Stream 2 Rusia.
Washington telah menjadi sekutu paling kuat Ukraina sejak aneksasi Rusia atas Krimea pada tahun 2014, meskipun Kyiv terkejut dengan keputusan pemerintahan Biden untuk mengabaikan sanksi terhadap perusahaan di belakang pipa Nord Stream 2 Rusia.
Zelenskiy mengatakan kepada situs berita AS Axios dalam sebuah wawancara pekan lalu bahwa dia "terkejut" dan "kecewa" dengan keputusan itu.
Ukraina juga berharap sekutu Baratnya akan melakukan upaya baru untuk mengakui Ukraina ke dalam aliansi militer NATO setelah kebuntuan perbatasan dengan Rusia dan kecewa karena tidak diundang ke pertemuan puncak NATO bulan ini.***
Artikel Rekomendasi