Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa, 22 Juni 2021: Ibu Maharani Bantu Aldebaran Cari Bukti Elsa Bersalah
Kesehatan mentalnya mencapai titik terendah baru ketika dia dirawat di Rumah Sakit Bahagia karena depresi.
Daniel selalu berpikir bahwa dialah masalahnya, tetapi di rumah sakit itulah dia menyadari bahwa akar masalahnya sebenarnya dimulai pada malam penyerangan itu.
Namun, dengan nada yang lebih positif, Daniel memberi tahu kami bahwa dia jauh lebih baik sekarang dan saat dia menginjak usia 30 Oktober ini, dia benar-benar mulai menikmati hidup.
Baca Juga: Teume Sambut Antusias! Light Stick TREASURE Langsung Sold Out Usai 2 Jam Dirilis
“Saya sangat bangga dengan diri saya sendiri. Dan saya tidak sabar untuk memulai babak baru dalam hidup saya di rumah baru saya. Saya benar-benar bahagia saat ini,” katanya.
Lebih lanjut, Daniel menceritakan bahwa stigma di masyarakat tentang pria yang maskulin membuat penyintas ragu menceritakan kisahnya.
Daniel mengatakan stigma ini muncul karena pemikiran tentang bagaimana seharusnya seorang pria; tangguh, kuat, maskulin baik mental maupun fisik.
Pola pikir ini telah terukir dalam masyarakat kita terutama di kalangan orang Asia dimana menjadi 'pria sejati' sangat penting.
Artikel Rekomendasi